Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengatakan konsumen lebih tertarik melakukan transaksi jual beli dengan perusahaan yang memiliki kesadaran tinggi dalam penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Karena itu kami mengajak asosiasi dunia usaha di Jatim untuk menerapkan protokol kesehatan ketat dalam menjalankan usahanya," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, selama vaksin belum ditemukan, maka hanya satu pilihan yang dapat dilakukan masyarakat termasuk dunia usaha, yakni melaksanakan protokol kesehatan dengan tertib.

Oleh karena itu, orang nomor dua di Pemprov Jatim itu berharap karyawan di perusahaan tetap menjaga jarak aman, memakai masker dan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir.

Emil Dardak juga mengaku telah berdialog virtual dengan kalangan pengusaha sekaligus membahas berbagai upaya agar ekonomi dan penanganan COVID-19 menemukan titik keseimbangan.

"Semoga usaha terus jalan dan penyebaran COVID-19 bisa dihentikan di Jatim. Tantangan pemerintah adalah membangun koalisi dengan masyarakat agar keseimbangan itu tercipta," ucap mantan Bupati Trenggalek tersebut.

Di sisi lain, suami Arumi Bachsin itu melihat pemanfaatan teknologi informasi yang optimal menjadi sesuatu mutlak di tengah kebijakan pembatasan kontak fisik, pembatasan wilayah di beberapa daerah serta protokol kesehatan ketat.

Saat ini, kata dia, semua dipaksa bekerja secara digital yang artinya menjadi kesempatan pelaku ekonomi untuk lebih berakselerasi dalam menerapkan teknologi 4.0.

Pemprov Jatim juga akan menjadikan penanganan COVID-19 sebagai parameter dalam merealisasikan investasi di wilayah setempat.

"Bukan perkara apa yang kita lakukan sekarang, namun tentang budaya apa yang akan terus dilakukan ke depan. Yakni, budaya lebih positif dan lebih sehat untuk bisa memberikan edukasi kepada konsumen," tutur Emil. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020