DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur menyoroti insiden ketegangan di titik pemeriksaan pintu keluar Tol Satelit Surabaya yang melibatkan personel Satpol PP dengan seorang warga Bangil, Umar Abdullah Assegaf.

"Seharusnya penegakan aturan PSBB dilakukan secara persuasif," ujar Ketua Umum DPW PKS Jatim Irwan Setiawan di Surabaya, Jumat.

Ia memberikan apresiasi kepada pemerintah, Polri, dan TNI di Jawa Timur yang selama ini melakukan penegakan PSBB secara persuasif sehingga situasi kamtibmas selama ini kondusif selama wabah COVID-19.

"Tapi, tindakan oknum petugas beberapa waktu lalu telah mencoreng institusi yang selama ini telah bersusah payah menjaga situasi kondusif ini," ucapnya.

Ia mengaku sepakat dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim melalui Sekretaris Umum Ainul Yaqin yang seharusnya petugas bisa bersikap lebih persuasif.

Sebab, kata dia, Habib Umar merupakan tokoh masyarakat yang dihormati.

Mantan anggota DPRD Jatim dua periode itu mendukung adanya ketegasan dalam pemberlakuan PSBB, tapi jangan sampai berakhir dengan kekerasan.

Irwan juga menyampaikan bahwa Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kabupaten Pasuruan bersama Anggota DPRD akan menjenguk Habib Umar di kediamannya di Bangil sekaligus silaturahim.

Sementara itu, Polda Jatim memediasi insiden ketegangan di titik pemeriksaan pintu keluar Tol Satelit Surabaya beberapa hari lalu.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko di Surabaya, Jumat, mengatakan pihaknya sudah meminta dua orang yang saling bersitegang untuk saling memaafkan satu sama lain.

"Sebetulnya kedua belah pihak sudah menjalin komunikasi, masing-masing menahan diri dengan adanya kesalahpahaman ini," katanya.

Dia berharap pada momen bulan Ramadhan ini kedua belah pihak bisa saling memaafkan agar dapat dicontoh masyarakat luas. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020