Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak menguat jelang pengumuman data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal satu 2020.  Sedangkan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi, bergerak menguat menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun ini.

Pada pukul 9.43 WIB rupiah menguat 12 poin atau 0,08 persen menjadi Rp15.088 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.100 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa, mengatakan sentimen positif kelihatannya kembali lagi ke pasar keuangan pagi ini mengikuti penguatan indeks saham AS semalam dan penguatan harga minyak mentah.

"Sentimen positif datang dari rencana pelonggaran lockdown di AS karena melandainya kasus positif COVID-19, meski ada kekhawatiran pembukaan lockdown akan menyebabkan gelombang kedua wabah COVID-19," ujar Ariston.

Penguatan harga minyak mentah, lanjut Ariston, juga mengindikasikan pasar mulai melihat potensi pemulihan ekonomi dalam waktu dekat.

Dari dalam negeri, pasar akan menantikan data pertumbuhan ekonomi yang diprediksi pasar tumbuh 4,04 persen (yoy).

"Bila data dirilis lebih tinggi dari ekspektasi, ini bisa menjadi dukungan untuk penguatan rupiah hari ini," kata Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan berpotensi menguat menuju ke arah Rp14.800 per dolar AS dengan level resisten di kisaran Rp15.150 per dolar AS.

Pada awal pekan (4/5), rupiah ditutup melemah 218 poin atau 1,47 persen menjadi Rp15.100 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.882 per dolar AS.


IHSG Menguat 

 Sementara itu, Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi, bergerak menguat menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun ini.

Pada pukul 09.26 WIB, IHSG menguat 50,83 poin atau 1,1 persen ke posisi 4.656,32. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 9,45 poin atau 1,37 persen menjadi 698,77.

"Mempertimbangkan sentimen dari global dan domestik, IHSG diperkirakan akan bergerak sideways dengan kecenderungan menguat pada perdagangan hari ini," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Selasa.

Investor akan menantikan rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia periode kuartal I-2020 yang akan rilis pada Selasa siang ini.

Konsensus yang dihimpun oleh tradingeconomics memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal pertama akan melambat menjadi sebesar 4,04 persen (yoy).

Merebaknya wabah COVID-19 di Indonesia menjadi pemicu melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan pertama.

Dari global, semalam bursa AS ditutup menguat. Indeks Dow Jones naik 0,11 persen dan S&P naik 0,42 persen setelah keduanya dibuka dan diperdagangkan di zona negatif.

Sektor penerbangan menjadi pemberat indeks setelah Warren Buffet mengumumkan menjual kepemilikan di saham penerbangan (airlines).

"Menanggapi sentimen tersebut, investor sebaiknya tidak terlalu agresif dalam melakukan akumulasi beli. Investor dapat mempertimbangkan untuk membeli sejumlah saham-saham defensif terutama pada sektor barang konsumsi (consumer goods) yang relatif tidak terdampak oleh wabah COVID-19," katanya.

Investor juga perlu mewaspadai saham-saham pertambangan. Pelemahan harga batubara dapat menjadi sentimen negatif bagi saham-saham sektor tersebut.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Hang Seng menguat 156,9 poin atau 0,66 persen ke 23.770,7 dan indeks Straits Times menguat 26,66 poin atau 1,04 persen ke 2.590,35. Sedangkan Nikkei dan Shanghai libur. (*)


 

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020