Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya menyerahkan bantuan kepada Muslimat NU Jawa Timur untuk membantu masyarakat terdampak COVID-19 di wilayah setempat.
"Ini adalah bantuan gelombang pertama dan semoga bermanfaat dan dapat membantu masyarakat," ujar Ketua Paguyuban Masyarakat Tionghoa, Alim Markus, di sela penyerahan bantuan di Kantor PC Muslimat NU Surabaya, Kamis.
Pria yang juga bos Maspion Group tersebut menambahkan, kehadirannya sekaligus mewakili beberapa anggota paguyuban lain yang sengaja tidak datang karena mengikuti imbauan stay at home demi memutus rantai COVID-19 sesuai imbauan pemerintah.
"Saya mewakili mereka karena yang lain takut COVID-19, mau tidak mau saya muncul karena dengan Bu Khofifah kami sudah lama berteman," ucapnya.
Alim juga mengimbau agar pengusaha dan masyarakat Jatim menaati protokol Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kota Surabaya, terlebih hari terakhir sosialisasi PSBB.
"Kami juga menasihati teman-teman supaya menaati protokol COVID-19 dan berdoa virus ini cepat berlalu," katanya.
Sementara itu, bantuan yang diserahkan berupa 2.000 bungkus beras masing-masing seberat 5 kilogram atau total 10 ton, lalu 2.000 biji sabun cuci tangan serta 5.000 masker.
Bantuan diterima kepada Ketua PW Muslimat NU Jatim Masruroh Wahid dan disaksikan Ketua Umum PP Muslimat NU sekaligus Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
"Saya ucapkan terima kasih atas kerelaan bantuan dari Paguyuban Masyarakat Tionghoa," ucap Masruroh Wahid.
Langkah gotong royong yang tercipta ini, lanjut dia, merupakan wujud upaya mengatasi dampak sosial ekonomi akibat pandemik COVID-19.
"Ini juga bentuk persaudaraan kemanusiaan yang luar biasa, sebagai perintah Tuhan agar manusia saling menolong untuk mewujudkan kerukunan," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Ini adalah bantuan gelombang pertama dan semoga bermanfaat dan dapat membantu masyarakat," ujar Ketua Paguyuban Masyarakat Tionghoa, Alim Markus, di sela penyerahan bantuan di Kantor PC Muslimat NU Surabaya, Kamis.
Pria yang juga bos Maspion Group tersebut menambahkan, kehadirannya sekaligus mewakili beberapa anggota paguyuban lain yang sengaja tidak datang karena mengikuti imbauan stay at home demi memutus rantai COVID-19 sesuai imbauan pemerintah.
"Saya mewakili mereka karena yang lain takut COVID-19, mau tidak mau saya muncul karena dengan Bu Khofifah kami sudah lama berteman," ucapnya.
Alim juga mengimbau agar pengusaha dan masyarakat Jatim menaati protokol Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kota Surabaya, terlebih hari terakhir sosialisasi PSBB.
"Kami juga menasihati teman-teman supaya menaati protokol COVID-19 dan berdoa virus ini cepat berlalu," katanya.
Sementara itu, bantuan yang diserahkan berupa 2.000 bungkus beras masing-masing seberat 5 kilogram atau total 10 ton, lalu 2.000 biji sabun cuci tangan serta 5.000 masker.
Bantuan diterima kepada Ketua PW Muslimat NU Jatim Masruroh Wahid dan disaksikan Ketua Umum PP Muslimat NU sekaligus Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
"Saya ucapkan terima kasih atas kerelaan bantuan dari Paguyuban Masyarakat Tionghoa," ucap Masruroh Wahid.
Langkah gotong royong yang tercipta ini, lanjut dia, merupakan wujud upaya mengatasi dampak sosial ekonomi akibat pandemik COVID-19.
"Ini juga bentuk persaudaraan kemanusiaan yang luar biasa, sebagai perintah Tuhan agar manusia saling menolong untuk mewujudkan kerukunan," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020