Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, meminta Pelabuhan Gilimanuk, Bali, menghentikan penjualan tiket penyeberangan kapal feri bagi penumpang menuju Pelabuhan Ketapang.

"Kami akan mengirimkan surat resminya. Saya sudah mohon izin ke Bapak Gubernur Bali melalui WhatsApp terkait hal tersebut," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat meninjau titik pengecekan pendatang di Terminal Brawijaya bersama Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Arman Asmara Syarifudin, Kamis.

Menurut ia, opsi tersebut diambil setelah melihat pemudik yang masuk ke Banyuwangi dari Pulau Bali terus berdatangan, padahal jumlah orang yang hendak menyeberang ke Pulau Bali sudah dibatasi dengan ketat sebagaimana permintaan Pemprov Bali.

"Kami mendapatkan laporan, jumlah penyeberangan yang ke Bali hanya 20 orang, tapi yang dari Bali ke Banyuwangi sebanyak 526 orang. Maka, kami ada opsi masukan untuk berkoordinasi agar penyeberangan dari Gilimanuk dibatasi," ucapnya.

Jika tetap ada pemudik yang masuk ke Banyuwangi melalui Pelabuhan Ketapang, lanjut Anas, maka langsung akan digiring untuk dikarantina selama empat belas hari di rumah singgah yang telah disiapkan, baik di desa-desa maupun dormitory milik Pemkab Banyuwangi.

"Demi keselamatan bersama, yang datang harus dikarantina selama 14 hari," kata Anas.

Ia menjelaskan bahwa permintaan pelarangan penjualan tiket penyeberangan tersebut hanya bagi penumpang, namun untuk distribusi logistik tetap tak ada perubahan.

"Kalau untuk melayani penyeberangan logisik dan angkutan barang tentunya tidak akan ditutup, apalagi untuk urusan kebutuhan pokok," kata Anas.

Sementara itu, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Arman Asmara Syarifudin mengatakan, pihaknya turut mendukung upaya meminimalisir jumlah pendatang. Bahkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak di Gilimanuk terkaitan penutupan penjualan tiket penumpang tersebut.

"Gilimanuk merespons baik permintaan Banyuwangi, ini salah satu upaya yang sangat baik untuk menghentikan kedatangan pemudik," ujarnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020