Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya menyatakan tidak ada kepadatan kendaraan bermotor baik roda empat maupun roda dua di Bundaran Waru atau perbatasan Surabaya-Sidoarjo, Jatim, Rabu, pada hari kedua penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Sejak pagi hingga siang ini tidak ada kepadatan kendaraan di Bundaran Waru," kata Kepala Dinas Perhubungan Surabaya Irvan Wahyudrajad kepada ANTARA di Surabaya.

Menurut dia, hal ini berbeda dengan pelaksanaan PSBB hari pertama yang  sempat terjadi kepadatan kendaraan di kawasan Bundaran Waru atau dari arah Sidoarjo menuju Surabaya pada Selasa (28/4) pagi.

Penurunan volume kendaraan tersebut, lanjut dia, dikarenakan sudah banyak warga yang mengetahui aturan PSBB dan juga banyak pelaku usaha di Surabaya yang sudah mengatur sistem jam kerja buat para karyawannya.

"Otomatis pergerakan kendaraan juga mulai turun tidak seperti sebelumnya," katanya.

Meski demikian, lanjut dia, screening atau pemeriksaan kendaraan di check point Bunderan Waru tetap dilakukan seperti hari pertama PSBB oleh petugas gabungan dari Dishub, Polisi, TNI, Linmas dan Satpol PP.  
 
"Kami sudah mengatur check point-nya agar lebih baik," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga sudah membagi empat lajur untuk jalur utama di Jalan Ahmad Yani Surabaya dengan tujuan agar tidak semrawut. Tidak hanya itu, Dishub juga menambah rambu-rambu lalu lintas, videotron dan manajemen petugas.

Seperti diketahui pemberlakuan PSBB untuk Surabaya, Sidoarjo dan sebagian Gresik dilakukan sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran Virus Corona atau COVID-19. PSBB di Surabaya Raya tersebut dimulai 24 April 2020 hingga 11 Mei 2020. (*)


 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020