Jumlah nasabah yang melakukan transaksi di Kantor Pegadaian Kabupaten Magetan, Jawa Timur, tercatat meningkat dibandingkan dengan hari biasa yang disebabkan oleh pandemi virus corona atau COVID-19.
Kepala Kantor Pegadaian Magetan Sokran mengatakan pada hari biasa sebelum ada wabah corona, jumlah warga yang datang untuk melakukan transaksi gadai mencapai kisaran 30 hingga 35 orang per hari.
"Namun, sejak awal April hingga pertengahan ini sudah lebih dari 50 orang yang melakukan transaksi di pegadaian setiap harinya," ujar Sokran kepada wartawan di Magetan, Jumat.
Pihaknya menduga peningkatan jumlah warga yang melakukan transaksi gadai tersebut disebabkan karena adanya kesulitan ekonomi sebagai akibat dari pandemi COVID-19.
Warga memilih menggadaikan barang berharga untuk mendapatkan dana tunai guna memenuhi kebutuhan hidup keluarga di saat sulit seperti sekarang.
Menurut Sokran, kebanyakan barang berharga yang digadaikan nasabah adalah berupa emas perhiasan. Selain itu juga sejumlah barang elektronik, seperti laptop dan kendaraan bermotor.
Meski jumlah nasabah yang datang meningkat, namun pihak manajemen Kantor Pegadaian Magetan tetap memberlakukan protokol kesehatan dalam setiap transaksi guna mencegah penyebaran virus corona.
Contohnya, para nasabah diwajibkan mencuci tangan terlebih dahulu saat hendak memasuki kantor. Kemudian juga dilakukan pengecekan suhu tubuh oleh petugas keamanan.
"Apabila suhu badan di atas normal, maka yang bersangkutan dilarang masuk dan akan dirujuk ke layanan kesehatan terdekat," katanya.
Sokran memperkirakan tingginya jumlah nasabah yang melakukan transaksi gadai masih akan berlangsung selama pandemi COVID-19, terlebih sebentar lagi memasuki bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Kepala Kantor Pegadaian Magetan Sokran mengatakan pada hari biasa sebelum ada wabah corona, jumlah warga yang datang untuk melakukan transaksi gadai mencapai kisaran 30 hingga 35 orang per hari.
"Namun, sejak awal April hingga pertengahan ini sudah lebih dari 50 orang yang melakukan transaksi di pegadaian setiap harinya," ujar Sokran kepada wartawan di Magetan, Jumat.
Pihaknya menduga peningkatan jumlah warga yang melakukan transaksi gadai tersebut disebabkan karena adanya kesulitan ekonomi sebagai akibat dari pandemi COVID-19.
Warga memilih menggadaikan barang berharga untuk mendapatkan dana tunai guna memenuhi kebutuhan hidup keluarga di saat sulit seperti sekarang.
Menurut Sokran, kebanyakan barang berharga yang digadaikan nasabah adalah berupa emas perhiasan. Selain itu juga sejumlah barang elektronik, seperti laptop dan kendaraan bermotor.
Meski jumlah nasabah yang datang meningkat, namun pihak manajemen Kantor Pegadaian Magetan tetap memberlakukan protokol kesehatan dalam setiap transaksi guna mencegah penyebaran virus corona.
Contohnya, para nasabah diwajibkan mencuci tangan terlebih dahulu saat hendak memasuki kantor. Kemudian juga dilakukan pengecekan suhu tubuh oleh petugas keamanan.
"Apabila suhu badan di atas normal, maka yang bersangkutan dilarang masuk dan akan dirujuk ke layanan kesehatan terdekat," katanya.
Sokran memperkirakan tingginya jumlah nasabah yang melakukan transaksi gadai masih akan berlangsung selama pandemi COVID-19, terlebih sebentar lagi memasuki bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020