Pertamina EP dan SKK Migas mulai memulihkan operasional Central Processing Plant (CPP) Gas Gundih, Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pasca-kebakaran, setelah melakukan investigasi dan ditemukan penyebab kebakaran Unit Thermal Oxidizer (TOx) CPP Gundih tersebut.
General Manager Asset 4, Agus Amperianto, dalam keterangan persnya di Surabaya, Senin mengatakan tim di lapangan sudah mulai melakukan persiapan pemasangan crane dan perancah (scaffolding) pada dinding luar TOx.
“Kami bergerak paralel, sembari investigasi berjalan, sudah mulai kita persiapkan material dan tenaga untuk melakukan instalasi pemasangan scaffolding," kata Agus, kepada wartawan.
Agus mengatakan, timnya juga telah melakukan upaya percepatan perbaikan sehingga CPP Gundih dapat segera beroperasi kembali.
"Proses investigasi nantinya akan mengerucut mengenai seberapa besar kerusakan akibat kebakaran, sehingga kita bisa menghitung estimasi waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan," katanya.
Baca Juga : Sempat keluar api, operasi CPP Gas Gundih Pertamina EP dalam proses penormalan
Sementara itu, perancah atau scaffolding digunakan sebagai bangunan sementara untuk membantu pekerja bekerja melakukan perbaikan pada ketinggian tertentu dengan aman.
"Proses instalasi baru mencapai tiga persen, dengan material pendukung yang tiba di lokasi sekitar 30 persen dengan tenaga kerja 28 orang. Minggu ini akan kami kejar, doakan semuanya bisa berjalan lancar," kata Agus, menjelaskan.
Agus mengatakan, bahwa ini adalah tahap awal dari seluruh rangkaian proses recovery CPP Gundih.
Baca Juga : Usai CPP Gas Gundih terbakar, Pertamina EP dan SKK Migas lakukan investigasi
Sementara itu, Kepala Perwakilan Jabanusa SKK Migas, Nur Wahidi mengatakan apresiasinya terhadap langkah yang sudah ditempuh Pertamina EP.
"Kami siap mendukung kelancaran recovery CPP Gundih. Karena dengan beroperasinya kembali CPP Gundih diharapkan pemenuhan terhadap kebutuhan energi dari gas yang dihasilkan CPP Gundih bisa kembali terpenuhi," kata Wahidi
Baca Juga : Polisi dan Pertamina EP cek kondisi CPP Gas Gundih usai terbakar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
General Manager Asset 4, Agus Amperianto, dalam keterangan persnya di Surabaya, Senin mengatakan tim di lapangan sudah mulai melakukan persiapan pemasangan crane dan perancah (scaffolding) pada dinding luar TOx.
“Kami bergerak paralel, sembari investigasi berjalan, sudah mulai kita persiapkan material dan tenaga untuk melakukan instalasi pemasangan scaffolding," kata Agus, kepada wartawan.
Agus mengatakan, timnya juga telah melakukan upaya percepatan perbaikan sehingga CPP Gundih dapat segera beroperasi kembali.
"Proses investigasi nantinya akan mengerucut mengenai seberapa besar kerusakan akibat kebakaran, sehingga kita bisa menghitung estimasi waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan," katanya.
Baca Juga : Sempat keluar api, operasi CPP Gas Gundih Pertamina EP dalam proses penormalan
Sementara itu, perancah atau scaffolding digunakan sebagai bangunan sementara untuk membantu pekerja bekerja melakukan perbaikan pada ketinggian tertentu dengan aman.
"Proses instalasi baru mencapai tiga persen, dengan material pendukung yang tiba di lokasi sekitar 30 persen dengan tenaga kerja 28 orang. Minggu ini akan kami kejar, doakan semuanya bisa berjalan lancar," kata Agus, menjelaskan.
Agus mengatakan, bahwa ini adalah tahap awal dari seluruh rangkaian proses recovery CPP Gundih.
Baca Juga : Usai CPP Gas Gundih terbakar, Pertamina EP dan SKK Migas lakukan investigasi
Sementara itu, Kepala Perwakilan Jabanusa SKK Migas, Nur Wahidi mengatakan apresiasinya terhadap langkah yang sudah ditempuh Pertamina EP.
"Kami siap mendukung kelancaran recovery CPP Gundih. Karena dengan beroperasinya kembali CPP Gundih diharapkan pemenuhan terhadap kebutuhan energi dari gas yang dihasilkan CPP Gundih bisa kembali terpenuhi," kata Wahidi
Baca Juga : Polisi dan Pertamina EP cek kondisi CPP Gas Gundih usai terbakar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020