Operator Liga Spanyol mendesak klub-klub peserta untuk mengikuti jejak Barcelona dan Atletico Madrid memotong gaji pemain guna mengurangi dampak ekonomi di negara yang kini berstatus darurat karena pandemi virus corona tersebut.

Karantina wilayah memasuki tiga pekan penerapan di Spanyol dan banyak perusahaan di sana mulai menempuh langkah pengurangan gaji, atau dikenal dengan ERTE dalam regulasi setempat, demi menghindari memburuknya krisis ekonomi akibat pandemi.

"Kami mendorong klub-klub untuk menerapkan ERTE dalam langkah darurat yang ditempuh pemerintah untuk menghindari dan mengurangi dampak buruk COVID-19, agar sektor ini bisa pulih ketika krisis berakhir," demikian pernyataan resmi La Liga dilansir Reuters, Jumat.
Reaksi pemain Real Madrid Karim Benzema dan Marcelo usai melawan Leganes pada pertandingan Liga Spanyol di Butarque Municipal Stadium, Leganes, Senin (15/4/2019). Kedua tim bermain imbang 1-1. ANTARA FOTO/REUTERS/Juan Medina/pras. ok

Pernyataan yang sama menyebut sepak bola profesional mencakup 1,37 persen dari GDP Spanyol dan bertanggung jawab terhadap sekira 185 ribu tenaga kerja di sana.

Barcelona sebelumnya jadi klub Liga Spanyol pertama yang mengumumkan pengurangan 70 persen gaji pemainnya demi memastikan bayaran para pekerja klub itu tetap terjamin penuh.
 
Pemain Atletico Madrid Alvaro Morata merayakan gol ketiga ke gawang Liverpool pada pertandingan babak 16 besar Liga Champions di stadion Anfield, Liverpool, Kamis (12/3/2020) dini hari. Liberpool tersingkir dari Liga Champions setelah kalah dengan skor 2-3. ANTARA FOTO/Action Images via Reuters/Carl Recine/pras.
Atletico Madrid mengikuti kebijakan serupa yang berdampak terhadap para pemain di tim utama, tim cadangan dan tim putri, sembari menyatakan bahwa jajaran pemain tim utama dan direksi menyalurkan donasi agar para pekerja tetap mendapat bayaran penuh.
Pemain Barcelona Lionel Messi mengontrol bola saat melawan Eibar pada pertandingan La Liga di stadion Ipurua Municipal, Eibar, Sabtu (19/10/2019). Trio MSG (Messi, Suarez, Griezmann) mencetak masing-masing satu gol untuk membawa Barca menang 3-0. ANTAR FOTO/REUTERS/Vincent West/pras.

Sejumlah klub Jerman dan Italia juga menempuh hal serupa, tetapi di Inggris klub-klub Liga Premier dihujani kritik oleh pemerintahnya karena alih-alih memotong gaji pemain mereka malah mengurangi bayaran karyawan.

Belakangan operator Liga Premier juga menyerukan agar gaji para pemain dan jajaran pelatih tim utama dipotong hingga 30 persen, sembari menunggu hasil diskusi dengan serikat pemain PFA serta serikat manajer LMA. (*)

Pewarta: Rauf Andar Adipati

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020