Seorang pasien yang sebelumnya dinyatakan positif terinfeksi virus corona penyebab COVID-19 asal Kabupten Blitar, Jawa Timur, dan dirawat di RSUD Pare, Kabupaten Kediri, kini sudah dinyatakan negatif.
"Sudah negatif," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kediri dr Bambang Triyono Putro di Kediri, Jumat.
Direktur RSUD Pare, Kabupaten Kediri, dr Ibnu Gunawan, menambahkan respons pasien terhadap pengobatan cukup bagus. Bahkan, tim medis juga cepat bekerja sama dengan pasien untuk kesembuhannya.
"Jadi, respons terhadap pengobatan baik. Dengan kerja sama pasien dan tim medis, kesembuhan bisa dipercepat," kata dr Ibnu.
Ia mengatakan, kesembuhan dari pasien asal Blitar tersebut juga sebagai bukti bahwa virus corona bisa disembuhkan, dimana dari pasien tersebut awalnya dinyatakan positif kini sudah negatif, sehingga diperbolehkan pulang.
"Masuk dia positif, kemudian negatif dan (diperbolehkan) pulang. Ini membuktikan corona bisa disembuhkan," kata dia.
Pasien asal Blitar tersebut berada di RSUD Pelem, Pare, Kabupaten Kediri, sejak Sabtu (21/3) dan sudah diperbolehkan pulang pada Kamis (26/3) malam.
Kondisi fisik dari pasien juga semakin baik setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Bahkan, setiap pagi pendamping (perawat) juga selalu komunikasi dengan pasien untuk mengetahui kondisinya.
"Yang jelas saling menyemangati," ujar dia.
Di Kabupaten Kediri, per tanggal 26 Maret 2020, terdapat 1.140 orang dalam risiko (ODR), 62 orang dalam pemantauan (ODP), serta empat orang pasien dalam pengawasan (PDP) dan terkonfirmasi dua kasus positif COVID-19.
Dari dua kasus itu, satu warga Kabupaten Blitar, serta seorang lagi warga Kabupaten Kediri. Namun, untuk warga Kediri sudah meninggal dunia sebelum hasil swab keluar, dimana sebelumnya yang bersangkutan memiliki riwayat sakit jantung dan diabetes. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Sudah negatif," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kediri dr Bambang Triyono Putro di Kediri, Jumat.
Direktur RSUD Pare, Kabupaten Kediri, dr Ibnu Gunawan, menambahkan respons pasien terhadap pengobatan cukup bagus. Bahkan, tim medis juga cepat bekerja sama dengan pasien untuk kesembuhannya.
"Jadi, respons terhadap pengobatan baik. Dengan kerja sama pasien dan tim medis, kesembuhan bisa dipercepat," kata dr Ibnu.
Ia mengatakan, kesembuhan dari pasien asal Blitar tersebut juga sebagai bukti bahwa virus corona bisa disembuhkan, dimana dari pasien tersebut awalnya dinyatakan positif kini sudah negatif, sehingga diperbolehkan pulang.
"Masuk dia positif, kemudian negatif dan (diperbolehkan) pulang. Ini membuktikan corona bisa disembuhkan," kata dia.
Pasien asal Blitar tersebut berada di RSUD Pelem, Pare, Kabupaten Kediri, sejak Sabtu (21/3) dan sudah diperbolehkan pulang pada Kamis (26/3) malam.
Kondisi fisik dari pasien juga semakin baik setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Bahkan, setiap pagi pendamping (perawat) juga selalu komunikasi dengan pasien untuk mengetahui kondisinya.
"Yang jelas saling menyemangati," ujar dia.
Di Kabupaten Kediri, per tanggal 26 Maret 2020, terdapat 1.140 orang dalam risiko (ODR), 62 orang dalam pemantauan (ODP), serta empat orang pasien dalam pengawasan (PDP) dan terkonfirmasi dua kasus positif COVID-19.
Dari dua kasus itu, satu warga Kabupaten Blitar, serta seorang lagi warga Kabupaten Kediri. Namun, untuk warga Kediri sudah meninggal dunia sebelum hasil swab keluar, dimana sebelumnya yang bersangkutan memiliki riwayat sakit jantung dan diabetes. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020