Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mulai tahun ini menerapkan sistem digitalisasi data kunjungan wisatawan ke sejumlah tempat wisata yang ada di wilayah itu.
Menurut Kepala Disparibud Sumenep Bambang Irianto, digitalisasi kunjungan wisatawan yang datang ke Sumenep itu untuk mendata secara akurat para wisatawan yang datang ke sejumlah tempat wisata di Kabupaten Sumenep.
"Launching-nya akan dilakukan sebentar lagi dan alatnya sudah kami sediakan," kata Bambang kepada ANTARA, Selasa.
Alat pencatat kunjungan wisatawan ini nantinya akan ditaruh di masing-masing objek wisata di Kabupaten Sumenep.
Setiap pengunjung yang datang, akan didata secara langsung petugas melalui alat digital tersebut, sehingga akan diperoleh angka pasti, berapa orang yang datang ke lokasi objek wisata tersebut, jenis kuliner sapa yang dibeli di objek wisata itu.
"Misalnya di Pantai Lombang, di alat digital itu sudah ada menu-menu pilihan. Kalau pengunjung beli ikan, akan terdata langsung bahwa jenis kuliner yang dipilih adalah ikan," kata Bambang.
Ia menjelaskan, digitalisasi kunjungan wisatawan ini sebagai pendukung dari program penerbitan wisata berlanggaran yang juga akan diluncurkan Pemkab Sumenep tahun ini.
Sementara itu, geliat kunjungan wisatawan ke kabupaten paling timur di Pulau Madura ini dalam dua tahun terakhir ini cenderung meningkat seiring komitmen pemkab dalam memajukan ekonomi masyarakat melalui pengembangan objek wisata.
Menurut Bambang Irianto, pada tahun 2019, kunjungan wisatawan ke Sumenep baik wisatawan domestik maupun wisatawan asing mencapai seribu orang lebih.
"Tahun ini kami targetkan meningkat 100 persen, yakni 2 ribu orang," katanya, menjelaskan.
Makanya, sambung dia, salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai target tersebut adalah menerbitkan kartu wisata berlangganan, dan digitalisasi kunjungan wisatawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Menurut Kepala Disparibud Sumenep Bambang Irianto, digitalisasi kunjungan wisatawan yang datang ke Sumenep itu untuk mendata secara akurat para wisatawan yang datang ke sejumlah tempat wisata di Kabupaten Sumenep.
"Launching-nya akan dilakukan sebentar lagi dan alatnya sudah kami sediakan," kata Bambang kepada ANTARA, Selasa.
Alat pencatat kunjungan wisatawan ini nantinya akan ditaruh di masing-masing objek wisata di Kabupaten Sumenep.
Setiap pengunjung yang datang, akan didata secara langsung petugas melalui alat digital tersebut, sehingga akan diperoleh angka pasti, berapa orang yang datang ke lokasi objek wisata tersebut, jenis kuliner sapa yang dibeli di objek wisata itu.
"Misalnya di Pantai Lombang, di alat digital itu sudah ada menu-menu pilihan. Kalau pengunjung beli ikan, akan terdata langsung bahwa jenis kuliner yang dipilih adalah ikan," kata Bambang.
Ia menjelaskan, digitalisasi kunjungan wisatawan ini sebagai pendukung dari program penerbitan wisata berlanggaran yang juga akan diluncurkan Pemkab Sumenep tahun ini.
Sementara itu, geliat kunjungan wisatawan ke kabupaten paling timur di Pulau Madura ini dalam dua tahun terakhir ini cenderung meningkat seiring komitmen pemkab dalam memajukan ekonomi masyarakat melalui pengembangan objek wisata.
Menurut Bambang Irianto, pada tahun 2019, kunjungan wisatawan ke Sumenep baik wisatawan domestik maupun wisatawan asing mencapai seribu orang lebih.
"Tahun ini kami targetkan meningkat 100 persen, yakni 2 ribu orang," katanya, menjelaskan.
Makanya, sambung dia, salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai target tersebut adalah menerbitkan kartu wisata berlangganan, dan digitalisasi kunjungan wisatawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020