Sebanyak 27 korban kecelakaan di Sungai Sebangau Kereng Bengkirai, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, akhirnya ditemukan dan dievakuasi seluruhnya.
"Total ada sebanyak 27 korban kecelakaan, terdiri dari 20 orang selamat dan dalam perawatan medis, serta tujuh orang lainnya meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Hendra Rochmawan di Palangka Raya, Selasa.
Tujuh orang meninggal dunia itu, terdiri dari Dandim 1011/Kapuas Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono, serta para tenaga kontrak Taman Nasional Sebangau dan Manggala Agni, yaitu Abi Damansyah, Mutiara, Tyas Novianti, Ibnu Yudhistira Hendrawan, Umrottus S dan Mansyah.
Untuk jenazah Dandim Kapuas, berdasarkan koordinasi polisi dengan Dandrem, akan dipulangkan ke Klaten, Jawa Tengah, hari ini 10 Maret melalui penerbangan ke Yogyakarta.
Hendra menjelaskan, saat ini sejumlah korban kecelakaan sedang dipantau karena lumayan kritis, yakni Gebran dari Kedutaan Belanda, serta Wahid dan Hadiyanto.
"Keadaannya tadi masih baik-baik saja, tapi informasinya ada luka yang terbuka sehingga kami anggap ini masih dipantau," kata Hendra.
Hendra menyatakan belum menerima informasi perubahan rencana kunjungan Raja dan Ratu Belanda ke Palangka Raya.
"Belum ada yang namanya perubahan susunan acara atau schedule," kata dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Total ada sebanyak 27 korban kecelakaan, terdiri dari 20 orang selamat dan dalam perawatan medis, serta tujuh orang lainnya meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Hendra Rochmawan di Palangka Raya, Selasa.
Tujuh orang meninggal dunia itu, terdiri dari Dandim 1011/Kapuas Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono, serta para tenaga kontrak Taman Nasional Sebangau dan Manggala Agni, yaitu Abi Damansyah, Mutiara, Tyas Novianti, Ibnu Yudhistira Hendrawan, Umrottus S dan Mansyah.
Untuk jenazah Dandim Kapuas, berdasarkan koordinasi polisi dengan Dandrem, akan dipulangkan ke Klaten, Jawa Tengah, hari ini 10 Maret melalui penerbangan ke Yogyakarta.
Hendra menjelaskan, saat ini sejumlah korban kecelakaan sedang dipantau karena lumayan kritis, yakni Gebran dari Kedutaan Belanda, serta Wahid dan Hadiyanto.
"Keadaannya tadi masih baik-baik saja, tapi informasinya ada luka yang terbuka sehingga kami anggap ini masih dipantau," kata Hendra.
Hendra menyatakan belum menerima informasi perubahan rencana kunjungan Raja dan Ratu Belanda ke Palangka Raya.
"Belum ada yang namanya perubahan susunan acara atau schedule," kata dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020