Presiden Joko Widodo telah mengumumkan sejumlah nama kandidat calon kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara baru yang pembentukannnya bakal menunggu undang-undang baru, salah satu ada nama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Namun demikian, meski namanya telah disebut sebagai calon kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara baru, Azwar Anas enggan berbicara banyak.

"Saya belum bisa komentar soal itu," ujar Anas, saat dihubungi di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu.

Selain Bupati Abdullah Azwar Anas, Presiden Jokowi juga menyebut kandidat lainnya, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brojonegoro dan Direktur Utama PT Wijaya Karya, Tumiyana.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dikenal sebagai salah seorang bupati berprestasi. Banyuwangi, daerah di ujung timur Pulau Jawa yang jauh dari pusat pertumbuhan ekonomi dan dulu dikenal dengan persepsi minor, kini bertransformasi mencapai kemajuan-kemajuan terukur.

Berdasarkan data BPS, kemiskinan Banyuwangi berhasil diturunkan ke level 7 persen dari sebelumnya selalu di atas dua digit. Pendapatan per kapita masyarakat juga melonjak jadi hampir Rp49 juta per orang per tahun, dari sebelumnya di kisaran Rp20 juta.

Bahkan, Kementerian Dalam Negeri menetapkan Banyuwangi sebagai kabupaten terinovatif pada 2018 dan 2019. Banyuwangi juga menjadi kabupaten pertama di Indonesia yang meraih nilai A dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP).

Azwar Anas juga menginisiasi program Rantang Kasih, yang mendistribusikan makanan bergizi setiap hari secara gratis kepada warga lanjut usia dan pemberian uang saku setiap hari untuk pelajar kurang mampu.

Di Banyuwangi, ada program Smart Kampung yang mendorong penggunaan teknologi dalam pelayanan publik berbasis desa. Banyuwangi menjadi kabupaten pertama yang mempunyai Mall Pelayanan Publik dengan lebih dari 200 dokumen/izin di satu tempat.

Salah satu terobosannya yang juga mendapat perhatian adalah, melibatkan arsitek-arsitek top nasional untuk ikut menata daerah. Termasuk menginisiasi bandara berarsitektur hijau pertama di Indonesia.

Bandara membuka aksesabilitas Banyuwangi dari sebelumnya tak ada penerbangan, dan hingga saat ini telah melayani tujuh frekuensi rute penerbangan setiap hari.

Bupati Anas juga dikenal dengan inovasi pariwisata melalui Banyuwangi Festival, yang merupakan sebuah ajang atraksi wisata yang berisi ratusan event wisata berbasis rakyat setiap tahunnya.

Banyuwangi Festival dimulai sejak 2012, dan pengembangan pariwisata di Banyuwangi mendapat penghargaan inovasi kebijakan publik bidang pariwisata terbaik dunia dari Badan Pariwisata PBB (UNWTO).

Azwar Anas juga ditetapkan sebagai Marketer of the Year 2014 oleh MarkPlus Inc dan tokoh arsitektur Tempo dari Tempo Media Group.

Abdullah Azwar Anas lahir di Banyuwangi, 6 Agustus 1973, dan merampungkan pendidikan sarjana di Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Negeri Jakarta, serta pascasarjana di UI. Bupati Banyuwangi dua periode ini juga pernah menjadi ketua umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) salah satu badan otonom NU.

Anas menjadi salah satu bupati yang diberangkatkan untuk mendalami kebijakan publik dalam program studi singkat ilmu kepemerintahan di Harvard Kennedy School of Government dan menjadi peserta studi di The Institute of Public Administration of Canada (IPAC) di Kanada.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020