Persigo Semeru (PS) Hizbul Wathan menggelar seleksi pemain untuk menghadapi kompetisi Liga 2 tahun 2020 yang sesuai jadwal kick off mulai 13 Maret.
"Tim pelatih mencari pemain yang benar-benar memiliki kualitas untuk siap bertarung di Liga 2," ujar CEO PS Hizbul Wathan Dhimam Abror Djuraid ditemui di sela seleksi di Stadion Jenggolo Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat pagi.
PS Hizbul Wathan pada musim kompetisi tahun ini berhak mengikuti Liga 2 setelah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur mengakuisisi Persigo Semeru FC.
Berdasarkan kesepakatan pada 25 Februari 2020, kemudian ditindaklanjuti pada 26 Februari 2020 dengan mendaftarkan nama baru ke PT Liga Indonesia Baru, klub berjuluk "Laskar Matahari" tersebut tercatat masuk ke Liga 2.
Manajemen telah menunjuk Hanafing sebagai direktur teknik dan Yusuf Ekodono sebagai pelatih yang dibantu sejumlah asisten pelatih, serta memastikan berkandang di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Pada proses seleksi, kata Abror, lebih dari 200 pemain mengikuti dan sudah terpilih 70-an pemain yang berhak ke tahapan berikutnya.
"Jumlah pemain nanti sesuai kebutuhan tim dan kami serahkan penuh ke tim pelatih. Kami optimistis PS Hizbul Wathan mampu bersaing dengan tim lainnya," ucap dia.
Di sisi lain, terbentuknya PS Hizbul Wathan tidak lepas dari peran PW Muhammadiyah Jatim yang mengakuisisi Persigo Semeru FC setelah dilego.
Wakil Ketua PWM Jatim Nadjib Hamid menyampaikan, selain Muhammadiyah yang memiliki sejarah panjang di sepak bola Indonesia, pihaknya ingin berdakwah melalui lapangan hijau.
"Kader Muhammadiyah bahkan menjadi pelopor lahirnya PSSI, seperti Soeratin yang sampai sekarang namanya masih digunakan untuk turnamen. Selama ini kami juga lebih dikenal berdakwah lewat lembaga pendidikan dan rumah sakit, tapi kini ditambah ke sepak bola," katanya.
Ia menegaskan, Muhammadiyah ingin menciptakan sejarah baru dengan memberikan sentuhan "Amar Ma'ruf Nahi Munkar" (mengajak kebaikan dan mencegah keburukan) ke tubuh sepak bola nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Tim pelatih mencari pemain yang benar-benar memiliki kualitas untuk siap bertarung di Liga 2," ujar CEO PS Hizbul Wathan Dhimam Abror Djuraid ditemui di sela seleksi di Stadion Jenggolo Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat pagi.
PS Hizbul Wathan pada musim kompetisi tahun ini berhak mengikuti Liga 2 setelah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur mengakuisisi Persigo Semeru FC.
Berdasarkan kesepakatan pada 25 Februari 2020, kemudian ditindaklanjuti pada 26 Februari 2020 dengan mendaftarkan nama baru ke PT Liga Indonesia Baru, klub berjuluk "Laskar Matahari" tersebut tercatat masuk ke Liga 2.
Manajemen telah menunjuk Hanafing sebagai direktur teknik dan Yusuf Ekodono sebagai pelatih yang dibantu sejumlah asisten pelatih, serta memastikan berkandang di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Pada proses seleksi, kata Abror, lebih dari 200 pemain mengikuti dan sudah terpilih 70-an pemain yang berhak ke tahapan berikutnya.
"Jumlah pemain nanti sesuai kebutuhan tim dan kami serahkan penuh ke tim pelatih. Kami optimistis PS Hizbul Wathan mampu bersaing dengan tim lainnya," ucap dia.
Di sisi lain, terbentuknya PS Hizbul Wathan tidak lepas dari peran PW Muhammadiyah Jatim yang mengakuisisi Persigo Semeru FC setelah dilego.
Wakil Ketua PWM Jatim Nadjib Hamid menyampaikan, selain Muhammadiyah yang memiliki sejarah panjang di sepak bola Indonesia, pihaknya ingin berdakwah melalui lapangan hijau.
"Kader Muhammadiyah bahkan menjadi pelopor lahirnya PSSI, seperti Soeratin yang sampai sekarang namanya masih digunakan untuk turnamen. Selama ini kami juga lebih dikenal berdakwah lewat lembaga pendidikan dan rumah sakit, tapi kini ditambah ke sepak bola," katanya.
Ia menegaskan, Muhammadiyah ingin menciptakan sejarah baru dengan memberikan sentuhan "Amar Ma'ruf Nahi Munkar" (mengajak kebaikan dan mencegah keburukan) ke tubuh sepak bola nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020