Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menyatakan untuk pencegahan penculikan anak perlu melibatkan semua pihak termasuk pemangku Rukun Tetangga (RT) yang lokasi wilayahnya ada sekolah TK maupun SD.

"Jadi perlu kerja sama berbagai unsur termasuk pemangku RT," kata Whisnu Sakti Buana yang juga bakal Calon Wali Kota Surabaya di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, pihaknya sudah minta personel Linmas bekerja sama dengan Babinkamtibmas untuk memfokuskan pengawasan di titik-titik sekolah, khususnya sekolah TK dan SD.

Ia juga meminta kepada masyarakat Surabaya khususnya para orang tua untuk tenang. Namun, perhatian dan kewaspadaan juga perlu dilakukan.

Untuk sekolah-sekolah yang rentan terjadinya penculikan anak, lanjut dia, bisa berkoordinasi dengan pihak pengamanan terkait baik polsek maupun pihak linmas di kelurahan dan kecamatan.

Selain itu, kata dia, pemasangan Circuit Clossed Television (CCTV) juga bisa dilakukan oleh pihak sekolah. 

"Bisa juga bagi siswa dan orang tua bisa diberi semacam tanda pengenal. Misalkan, orang tua si A anaknya ini. Jadi pihak keamanan sekolah bisa mencocokkan. Supaya tidak bisa orang luar sembarangan masuk," katanya.

Kedepan, dikatakan alumni Teknik Industri ITS Surabaya ini, bagi sekolah yang berada di wilayah perkampungan bisa berkoordinasi dengan ketua RT setempat.

Hal itu, lanjut dia, sudah masuk salah satu programnya maju dalam Pilkada Surabaya 2020 yakni anggaran Rp100 juta untuk setiap RT. Program tersebut menekankan pengendalian keamanan, baik pemasangan CCTV maupun pelatihan tenaga pengamanan sekolah. (*)

 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020