PT Petrokimia Gresik mendorong kaum milineal atau anak muda saat ini untuk menjadi petani dengan kegiatan "Jambore Petani Muda 3", hal ini karena minimnya anak muda yang menggeluti dunia pertanian.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi di Gresik, Kamis, mengatakan Jambore Petani Muda merupakan upaya perusahaan untuk menumbuhkan minat generasi milenial terhadap dunia pertanian, karena peran generasi muda pada sektor ini masih terbilang rendah.

"Padahal, sektor pertanian ini jika dikelola dengan baik dan benar, tak kalah prospektif dengan sektor lainnya," kata Rahmad kepada wartawan.

Rahmad mencatat, berdasarkan sensus Pertanian 2013 sekitar 61 persen petani Indonesia telah berusia lebih dari 45 tahun, hal ini menunjukkan minimnya minat generasi milenial menggeluti pertanian, dan dikhawatirkan mengancam keberlanjutan pertanian di Indonesia.

"Jambore Petani Muda ini adalah salah satu solusi konkret yang kami lakukan untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan di Indonesia," tutur Rahmad.

Program Jambore Petani Muda 3 yang digelar Petrokimia Gresik berawal dari peta jalan ke 12 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di seluruh Indonesia.

Dari 100 tim yang berpartisipasi, terpilih 9 finalis terbaik yang berkompetisi di babak final. Kesembilan tim berasal dari 8 PTN, yaitu Universitas Lambung Mangkurat (Unlam), Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Udayana, Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Jember, Universitas Sebelas Maret (UNS), dan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor.

Rahmad menilai, peserta program ini adalah oase di tengah minimnya minat generasi muda, dan optimistis akan melahirkan generasi milenial yang akan membawa perubahan positif dan besar pada sektor pertanian Indonesia di masa depan.

"Untuk meningkatkan semangat, dalam program ini kami juga menghadirkan petani muda sukses dan inspiratif. Di antaranya Juwita Juju (pelopor petani buah ciplukan), Nur Agis Aulia (pendiri komunitas Banten bangun desa), Andro Tunggul (petani modern hidroponik, Founder Fruitable Farm) dan Edy Lusi (penggagas Kampung Buah Naga Banyuwangi)," katanya.

Sementara itu, Jambore Petani Muda 3 memiliki tiga program utama yang ditujukan kepada mahasiswa Fakultas Pertanian se-Indonesia, antara lain Sahabat Petani Fest, CEO Talk dan Agrosociopreneur Competition.

Adapun 12 PTN yang menjadi tuan rumah program ini antara lain Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Sumatera Utara (USU), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), UB, Unpad, Universitas Lampung (Unila), UNS, Universitas Negeri Jember. Selanjutnya, Universitas Udayana, Universitas Hasanuddin (Unhas), serta Universitas Lambung Mangkurat.

Rizky Salma, salah satu Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) yang lolos ke babak final, awalnya mengaku prihatin dengan masalah regenerasi petani di Indonesia, sebab anak muda saat ini banyak yang tidak mau terjun ke sektor agraris.

"Untuk itu saya memutuskan terjun langsung ke sektor ini dengan masuk ke Fakultas Pertanian. Kalau tidak dimulai dari kita, lalu siapa lagi yang akan memajukan pertanian di negara kita?," kata Rizky.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020