Tebing setinggi 10 meter di Desa Sumberbendo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengalami longsor hingga mengganggu akses jalan penghubung antarkecamatan di wilayah setempat dan menyulitkan warga.

Anggota tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kabupaten Madiun Parji mengatakan tebing tersebut mengalami longsor di tiga titik pada hari Selasa.

"Ada tiga titik yang terjadi longsoran. Dua titik di antaranya cukup parah hingga hampir menutup akses jalan penghubung Kecamatan Saradan menuju Caruban, Kabupaten Madiun," ujar Parji.

Ia menduga tebing tersebut longsor akibat curah hujan yang tinggi di wilayah Saradan dan sekitarnya. Sebelum tebing longsor, kawasan setempat terpantau diguyur hujan deras selama 5 jam lebih.

"Selain curah hujan tinggi, tebing longsor tersebut juga disebabkan karena struktur tanah yang labil dan medan yang rawan longsor," kata Parji.

Kepala Desa Sumberbendo Suprapto menambahkan, daerah rawan longsor di desanya disebabkan karena kontur tanah yang gembur, sehingga tidak dapat menahan air saat curah hujan tinggi.

"Akibatnya timbul longsor yang terjadi di tiga titik, yakni di sepanjang jalan yang menghubungkan Desa Tulung dengan Desa Sumberbendo. Jalan itu juga menghubungkan ke daerah Caruban," kata Suprapto.

Petugas BPBD, TNI, Polri, dan warga setempat bergotong royong melakukan pembersihan sepanjang Selasa pagi hingga siang. Sebagian besar material longsoran berupa lumpur dan bebatuan yang sempat menutup akses jalan.

Pemerintah desa mengimbau warga untuk berhati-hati saat melintas di jalur tersebut karena masih rawan longsor susulan.

Sesuai pemetaan BPBD setempat, wilayah Kecamatan Saradan merupakan satu dari 15 kecamatan di Kabupaten Madiun yang rawan terjadi bencana tanah longsor, banjir bandang, dan angin kencang selama musim hujan berlangsung.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020