Madura United FC memastikan tetap bermain di Pamekasan pada kompetisi Liga 1 musim 2020, meski manajemen klub sepak bola ini mengundurkan diri sebagai pengelola Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan.

"Madura United bukan berarti tidak akan bermain di Pamekasan. Sepanjang pihak pengelola memberikan izin, dalam hal ini Dispora Pamekasan atau pihak yang telah ditunjuk resmi oleh pemkab mengizinkan penggunaan Stadion Ratu Pamelingan oleh Madura United di Liga 1," kata Media Officer Madura United FC Tabrien Syaifullah Munir di Pamekasan, Senin malam.

Madura United tetap melakukan tahapan mengajukan Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan sebagai salah satu stadion yang akan digunakan sebagai kandang klub sepak bola itu kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Tanggapan dari LIB akan dilakukan tahapan verifikasi sebagaimana biasa. Kemungkinan untuk lolos sangat besar karena berbagai pembenahan yang dilakukan makin baik.

Hanya saja, Tabrien belum mengetahui sepenuhnya bagaimana kondisi lapangan.

"Apakah kerataannya masih sama seperti saat kami menjalani pertandingan terakhir Juli 2019 lalu atau ada perubahan, karena saat pengerjaan lintasan banyak alat berat masuk," katanya.

Ia menjelaskan, sesuai jadwal yang dikirim PSSI kepada manajemen Madura United, verifikasi stadion rencananya pada 5 Februari 2020.

Tabri menjelaskan, pernyataan mundur sebagai pengelola bukan berarti tidak akan menjadi pengguna.

"Mekanismenya berbeda, ya itu tadi sepanjang pemilik stadion mengizinkan. Jika tidak mengizinkan, pertandingan menyatu di Bangkalan, karena kami tahun ini tetap mengajukan dua stadion, yakni di Pamekasan dan Bangkalan," kata Tabri.

Manajemen klub Madura United FC menyatakan mundur sebagai pengelola Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan atas desakan sekelompok masyarakat yang mengatas namakan diri Gerakan Pemuda Madura (Gapura).

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020