Calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, akan segera mengikuti seleksi kompetensi dasar (SKD) selama tiga hari setelah dinyatakan lolos seleksi administrasi.

Kepala BKD Pemkab Banyuwangi Nafiul Huda menyebutkan dari total pelamar CPNS ada 1.890 orang, sebanyak 1.240 orang di antaranya lolos administrasi dan selanjutnya menjalani seleksi kompetensi dasar mulai Kamis hingga Sabtu (6-8 Februari).

"Yang berhak maju ke seleksi SKD 1.240 orang itu, karena telah memenuhi syarat dan dinyatakan lolos seleksi administrasi. Sebanyak 1.240 peserta tersebut akan memperebutkan kuota CPNS Banyuwangi sebanyak 276 orang," katanya di Banyuwangi, Senin.

Dalam seleksi kompetensi dasar, lanjut Huda, peserta CPNS akan mengikuti seleksi berbasis computer assisted test (CAT). Menurut ia, semua soal dan jawabannya langsung ditulis di komputer.

"Bahkan hasilnya juga bisa langsung dilihat setelah peserta selesai mengerjakan soal. Sehingga sangat transparan," ucapnya.

Ia menjelaskan, tes akan dilaksanakan tiga hari mulai 6 hingga 8 Februari 2020, dengan empat sesi per hari yang masing-masing sesi diikuti 100 orang peserta, dan khusus hari Sabtu, dibagi dalam lima sesi.

"Ujian akan dimulai pada pukul 08:WIB, khusus Jumat pukul 07:30 WIB, dan semua akan dilakukan di Kantor BKD Banyuwangi," tutur Huda.

Ia menambahkan, pemerintah daerah setempat telah menyiapkan 106 unit komputer, dan jaringan internet dan listrik telah dipersiapkan untuk kelancaran pelaksanaan SKD.

"Kami bersama OPD terkait telah mengecek jaringan dan segala sesuatunya sejak pekan lalu. Selain menyiapkan genset, kami juga telah berkoordinasi dengan PLN untuk memastikan kelancaran listrik," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas mengimbau seluruh calon peserta memanfaatkan waktu tersisa untuk mempersiapkan diri menghadapi SKD dengan sebaik-baiknya.

Azwar Anas juga menyampaikan kepada calon peserta ujian, dan pihak keluarga agar tidak mempercayai siapapun yang menjanjikan dapat meluluskan seseorang menjadi PNS.

"Jadi, tidak ada yang bisa mengintervensi hasil ujian. Nilai yang didapat adalah murni hasil setiap peserta," katanya.

Menurut Anas, sejak awal Pemkab Banyuwangi berkomitmen menyeleksi CPNS secara transparan dan akuntabel. Dan siapa pun yang menjanjikan bisa meluluskan seseorang menjadi PNS dipastikan penipuan. Karena nilai ujian dengan sistem CAT ini bisa diketahui secara nyata.

"Hasil akhirnya pun bisa langsung ketahuan sesaat setelah peserta menyelesaikan soal atau setelah waktu ujian berakhir. Kepada peserta, niatkan juga usaha menjadi PNS ini sebagai sarana untuk memberikan pelayanan kepada rakyat, sehingga apa yang kita kerjakan ada nilai ibadahnya," ujarnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020