Pemerintah Kota Surabaya menyebar personel gabungan di beberapa titik di Kota Pahlawan Jatim, guna mengantisipasi adanya peringatan dini berupa cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Ahad sore hingga malam ini.

"Penyebaran personel sudah kita lakukan, sekitar 25-50 personel di setiap titik," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya, Eddy Christijanto di Surabaya.

Menurut dia, peringatan dini yang disampaikan pada situs resmi BMKB yakni bmkg.go.id itu menyebut diprediksi akan terjadi cuaca ekstrem di 26 provinsi di Indonesia, termasuk di Surabaya, Jawa Timur.

Personel gabungan tersebut terdiri dari Badan Penanggungan Bencana (BPB) Linmas, Satpol PP, dan Satgas PU Bina Marga dan Pematusan serta personil dari Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya. Personil-personil itu disebar di titik-titik yang diprediksi masih akan ada genangan.

Adapun beberapa titik yang menjadi pusat perhatian pemkot itu di antaranya adalah Kupang Jaya, HR. Muhammad, seputaran Opak, Wonokromo depan RSI, Ahmad Yani dan Margorejo. Sedangkan di pusat kota diantaranya di Bubutan, Gubeng, dan juga Jalan Semarang dan sekitarnya.

"Beberapa titik yang sempat tergenang saat hujan deras, sudah dilakukan normalisasi saluran oleh Dinas PU Bina Marga dan Pematusan, sehingga kami harapkan kembali normal," katanya.

Menurut Eddy, berdasarkan prediksi BMKG, Ahad pukul 16.00-22.00 WIB akan ada hujan petir. Sedangkan arah angin mulai dari Barat ke Timur, sehingga di Surabaya barat dan Surabaya selatan seperti kemarin diperkirakan akan ada curah hujan tinggi.

"Sementara, kelembaban 60 persen. Suhunya minus 40 sampai 50 derajat, sehingga bisa menimbulkan awan cibi," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, Pemkot Surabaya mengimbau kepada seluruh warga Kota Surabaya untuk tidak keluar rumah apabila tidak ada kepentingan yang sangat mendesak. Terutama pada pukul 16.00-22.00 WIB.

"Lebih baik di rumah saja jika tidak ada kepentingan mendesak, semoga tidak ada hal-hal yang tidak kita inginkan bersama," ujarnya.*

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020