Juara bertahan Surabaya Bhayangkara Samator mencatat kemenangan perdana yang tidak mudah dari Jakarta Garuda pada pertandingan pertama sektor putra Proliga 2020.

Bertanding di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Jumat malam, Surabaya Samator berbalik menaklukkan Jakarta Garuda dengan skor 3-2 (22-25, 20-25, 25-23, 25-20, 16-14).

Baca juga: Proliga 2020: Juara bertahan Popsivo tumbang di laga pembuka

Juara bertahan Surabaya Samator sempat tertinggal 0-2 setelah Jakarta Garuda mendominasi permainan, sebaliknya pemain-pemain Samator bermain kurang solid dan kerap melakukan kesalahan sendiri.

Surabaya Samator sempat tertinggal 13-17 pada set ketiga yang di tengah laga Nizar terlihat tidak puas dengan kepemimpinan wasit.

"Sudah tiga kali ya (salah)," hardik Nizar kepada wasit pertandingan.

Baca juga: Proliga 2020 akan mainkan 78 pertandingan di delapan kota

Namun, Samator bisa merebut set ini dengan skor 25-23. Mereka mampu menjaga momentum positif sehingga memenangkan set keempat dengan 25-20.

Set kelima yang menjadi set penentuan berjalan seru. Garuda awalnya memimpin 8-4 saat pemain Samator melakukan kesalahan. Kedua tim sempat imbang 14-14 sehingga pertandingan harus deuce, tapi Samator yang akhirnya menutup laga dengan skor 16-14.

Pelatih Surabaya Bhayangkara Samator Ibarsjah memuji pemain-pemainnya yang tetap mengatasi tekanan sendiri dan menunjukkan mental juara sehingga membalikkan keadaan.

Ia mengakui pemainnya sempat dipenuhi beban dalam laga perdana itu.

“Yang jelas, Garuda mainnya luar biasa. Mereka pemain muda, jadi mainnya lepas dan tidak ada beban. Sedangkan dari Samator banyak membuat kesalahan sendiri dan memberi poin melalui receive dan blok,” ujarnya.

Pelatih Jakarta Garuda Eko Waluyo mengaku masalah pemainnya masih sama seperti tahun lalu,  yakni terburu-buru dan ingin segera mengakhiri pertandingan.

“Pemain muda masih emosi, kurang kontrol, yang seharusnya tadi rileks di set ketiga tapi malah lepas. Dan memang Samator tim yang lebih matang dengan melihat kelemahan adik-adiknya dan set ketiga sudah panas jadi lebih bisa mengendalikan permainan,” kata dia.

Eko berharap anak asuhnya segera bangkit dan bisa menang pada laga-laga berikutnya.

“Mudah-mudahan ke depannya bisa menang dan jangan sampai lima set, tapi lebih pada 3-0 atau 3-1, dan ini jadi pembelajaran adik-adik. Saat butuh poin itu dibutuhkan ketenangan dan emosi dilupakan,” kata Eko.

Pewarta: FB Anggoro

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020