PT Bank BNI Syariah Kantor Wilayah Timur membidik pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) di Jawa Timur dengan menggandeng sejumlah pengembang properti, karena memiliki potensi bagus pada tahun ini.

Pemimpin Wilayah BNI Syariah Kanwil Timur, Ali Muafa di Surabaya, Rabu mengatakan potensi kredit properti akan tetap tumbuh pada 2020, sebab kebutuhan hunian masyarakat juga tinggi dengan angka backlog mencapai 1,5 juta unit rumah.

"Oleh karena itu, kami terus berupaya kerja sama dengan pengembang dengan target 20 pengembang setiap bulannya," kata Ali, usai penandatanganan kerja sama dengan Griyo Mapan Santoso yang menggarap proyek Central Park Juanda, Sidoarjo.

Ia menargetkan, pada 2020 bisa menyalurkan KPR hingga Rp4,5 triliun, atau naik Rp1,5 triliun dibanding 2019 yang merealisasikan penyaluran KPR di wilayah Jawa Timur dan Indonesia Timur sebesar Rp3 triliun.

Ali menjelaskan, penyaluran KPR selama ini berkontribusi sekitar 85 persen dari total kredit consumer BNI Syariah Kanwil Timur, dan kredit consumer berkontribusi sekitar 45 persen dari total kinerja penyaluran kredit. Sisanya, 55 persen merupakan kredit produktif baik modal maupun kredit mikro.

"Segmen KPR BNI Syariah adalah harga rumah sekitar Rp500 juta - Rp1 miliar. Salah satunya proyek Central Park Juanda yang mempunyai potensi pembiayaan Rp280 miliar dari 410 unit yang bisa kami kejar," katanya.

Office Director Griyo Mapan Santoso, David Widodo menjelaskan, kerja sama dengan BNI Syariah ini sangat menguntungkan kedua pihak, sebab proyek Central Park Juanda memiliki sebanyak 465 unit.

Rinciannya 410 unit telah terjual tetapi masih dalam tahap cicilan DP dan akan dilanjutkan proses KPR oleh perbankan.

"Kerja sama dengan BNI Syariah ini untuk mengejar sisa unitnya, sebab mereka siap membiayai pembeli rumah di Central Park Juanda," katanya.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020