Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memimpin dzikir dan doa bersama ribuan anak yatim piatu dalam rangka melepas Tahun 2019 dan menyongsong Tahun 2020 di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa.
"Semoga dzikir dan doa bersama ini membuat Jatim menjadi lebih baik dan selalu dilindungi Allah SWT," ujarnya di sela sambutan usai dzikir dan doa bersama.
Orang nomor dua di lingkungan Pemprov Jatim tersebut mengajak anak-anak yatim piatu dan peserta dzikir untuk selalu berdoa serta meminta kepada Allah SWT agar selalu optimistis menyambut 2020.
Secara umum, Wagub Jatim juga mengimbau masyarakat agar merayakan malam pergantian tahun dari 2019 ke 2020 secara tertib dan tidak berlebihan dengan harapan tak mengganggu keamanan serta ketertiban masyarakat.
"Hindari aktivitas berlebihan, seperti konvoi kendaraan yang dapat mengganggu masyarakat. Apalagi konvoi tidak menaati aturan lalu lintas, seperti tidak memakai helm sampai membunyikan knalpot berlebihan," ucap mantan Bupati Trenggalek tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Al Jihad Surabaya KH Much Imam Chambali menyampaikan tausiyah yang intinya mengajak untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT dan mendoakan Jatim menjadi "baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur".
"Yaitu, Jatim selalu menjadi wilayah yang aman, damai dan tertib dan selalu dilindungi Allah SWT," katanya.
Pada dzikir dan doa bersama tersebut diikuti sekitar 1.500 anak yatim piatu yang berasal dari berbagai daerah, seperti Gresik, Sidoarjo, Bangkalan, Mojokerto dan Surabaya, sekaligus penyerahan santunan.
Turut hadir Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim Heru Tjahjono beserta para kepala organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemprov Jatim.
Di sisi lain, doa dan dzikir bersama kali ini tidak diselenggarakan pada malam hari seperti tahun-tahun sebelumnya karena ingin menggelar kegiatan dalam suasana berbeda serta memberikan kesempatan kepada para ASN menikmati malam pergantian tahun atau pun beribadah bersama keluarga masing-masing. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Semoga dzikir dan doa bersama ini membuat Jatim menjadi lebih baik dan selalu dilindungi Allah SWT," ujarnya di sela sambutan usai dzikir dan doa bersama.
Orang nomor dua di lingkungan Pemprov Jatim tersebut mengajak anak-anak yatim piatu dan peserta dzikir untuk selalu berdoa serta meminta kepada Allah SWT agar selalu optimistis menyambut 2020.
Secara umum, Wagub Jatim juga mengimbau masyarakat agar merayakan malam pergantian tahun dari 2019 ke 2020 secara tertib dan tidak berlebihan dengan harapan tak mengganggu keamanan serta ketertiban masyarakat.
"Hindari aktivitas berlebihan, seperti konvoi kendaraan yang dapat mengganggu masyarakat. Apalagi konvoi tidak menaati aturan lalu lintas, seperti tidak memakai helm sampai membunyikan knalpot berlebihan," ucap mantan Bupati Trenggalek tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Al Jihad Surabaya KH Much Imam Chambali menyampaikan tausiyah yang intinya mengajak untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT dan mendoakan Jatim menjadi "baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur".
"Yaitu, Jatim selalu menjadi wilayah yang aman, damai dan tertib dan selalu dilindungi Allah SWT," katanya.
Pada dzikir dan doa bersama tersebut diikuti sekitar 1.500 anak yatim piatu yang berasal dari berbagai daerah, seperti Gresik, Sidoarjo, Bangkalan, Mojokerto dan Surabaya, sekaligus penyerahan santunan.
Turut hadir Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim Heru Tjahjono beserta para kepala organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemprov Jatim.
Di sisi lain, doa dan dzikir bersama kali ini tidak diselenggarakan pada malam hari seperti tahun-tahun sebelumnya karena ingin menggelar kegiatan dalam suasana berbeda serta memberikan kesempatan kepada para ASN menikmati malam pergantian tahun atau pun beribadah bersama keluarga masing-masing. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019