Deputi Bidang Meteorologi BMKG, R Mulyono Rahadi Prabowo memperkirakan badai angin Topan Phanfone di Filipina yang keberadaannya kini dekat dengan perbatasan wilayah utara Indonesia tidak akan mengganggu malam perayaan Tahun Baru 2020 di Tanah Air.
"Phanfone masih berlangsung. Pusat badai terus akan bergerak bergerak selama 3-4 hari ke depan menuju arah barat atau barat laut," kata Prabowo dalam jumpa pers "Refleksi 2019 dan Kesiapsiagaan BMKG Tahun 2020" di Jakarta, Jumat.
Diberitakan, momen perayaan Natal berubah kacau di wilayah pusat Filipina akibat terjangan badai topan Phanfone disertai angin kencang dan hujan deras yang merusak rumah, memutus aliran listrik serta membuat para pelancong terlantar.
Menurut dia, pergerakan badai dalam beberapa hari ke depan cenderung menjauh dari Filipina dan kawasan Indonesia di bagian utara seperti di Kalimantan Utara dan sekitarnya.
Kendati demikian, dia mengatakan terdapat efek bawaan topan Phanfone yang mempengaruhi tinggi gelombang perairan Indonesia yang bisa dalam kisaran 2-4 meter, terutama di Laut Natuna, area Tarempa dan Selat Karimata.
Dari sisi cuaca, lanjut dia, tidak ada dampak signifikan akibat topan tersebut meski saat ini beberapa wilayah Indonesia mengalami musim hujan.
Untuk itu, Prawobo mengingatkan kewaspadaan masyarakat terhadap gelombang tinggi dan dampak hujan yang bisa deras di sejumlah kawasan wisata.
Dia mengatakan seiring cuaca di Indonesia yang sebagian besar mulai diguyur hujan maka bagi masyarakat yang hendak bepergian agar dapat mengatur waktunya dengan memilih beraktivitas pada pagi hingga siang lantaran cerah.
Alasannya, kata dia, kawasan terbuka termasuk area wisata pada siang hingga malam banyak wilayah yang cenderung diguyur hujan pada musim hujan ini. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Phanfone masih berlangsung. Pusat badai terus akan bergerak bergerak selama 3-4 hari ke depan menuju arah barat atau barat laut," kata Prabowo dalam jumpa pers "Refleksi 2019 dan Kesiapsiagaan BMKG Tahun 2020" di Jakarta, Jumat.
Diberitakan, momen perayaan Natal berubah kacau di wilayah pusat Filipina akibat terjangan badai topan Phanfone disertai angin kencang dan hujan deras yang merusak rumah, memutus aliran listrik serta membuat para pelancong terlantar.
Menurut dia, pergerakan badai dalam beberapa hari ke depan cenderung menjauh dari Filipina dan kawasan Indonesia di bagian utara seperti di Kalimantan Utara dan sekitarnya.
Kendati demikian, dia mengatakan terdapat efek bawaan topan Phanfone yang mempengaruhi tinggi gelombang perairan Indonesia yang bisa dalam kisaran 2-4 meter, terutama di Laut Natuna, area Tarempa dan Selat Karimata.
Dari sisi cuaca, lanjut dia, tidak ada dampak signifikan akibat topan tersebut meski saat ini beberapa wilayah Indonesia mengalami musim hujan.
Untuk itu, Prawobo mengingatkan kewaspadaan masyarakat terhadap gelombang tinggi dan dampak hujan yang bisa deras di sejumlah kawasan wisata.
Dia mengatakan seiring cuaca di Indonesia yang sebagian besar mulai diguyur hujan maka bagi masyarakat yang hendak bepergian agar dapat mengatur waktunya dengan memilih beraktivitas pada pagi hingga siang lantaran cerah.
Alasannya, kata dia, kawasan terbuka termasuk area wisata pada siang hingga malam banyak wilayah yang cenderung diguyur hujan pada musim hujan ini. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019