Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pamekasan, Jawa Timur, melarang ormas Islam di wilayah itu melakukan penyisiran atau sweeping ke hotel-hotel dan penginapan saat perayaan Natal dan pergantian malam tahun baru.
"Serahkan masalah keamanan dan berbagai jenis penyakit masyarakat lainnya kepada pihak berwenang," kata Sekretaris MUI Pamekasan Imam Santoso di Pamekasan, Jumat.
Ia menjelaskan, MUI dan para tokoh ulama di Pamekasan sudah berkomitmen untuk tidak melakukan penyisiran demi mewujudkan situasi keamanan yang kondusif.
Mantan Ketua Muhammadiyah Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, yang terpenting petugas bisa optimal melakukan pencegahan berbagai bentuk kegiatan yang berpotensi mengarah kepada tindakan yang merugikan dan melanggar etika moral sosial dan agama.
Selain itu, Imam berharap, tidak ada paksaan bagi karyawan hotel dan restoran yang ada di Pamekasan untuk berpakaian bernuansa Natal, sebagaimana pernah terjadi tahun-tahun sebelumnya.
"Karena dalam pandangan MUI dan para ulama di Pamekasan ini, menghormati umat agama lain tidak harus berpakaian sama seperti pakaian mereka," katanya.
Sementara itu, aparat Polres Pamekasan menerjunkan sedikitnya 561 personel guna mengamankan perayaan Natal dan pergantian malam tahun baru pada 2020 di wilayah itu.
"Ke-561 personel yang kami siapkan ini, gabungan dari berbagai satuan," kata Kapolres Pamekasan AKBP Djoko Lestari.
Perinciannya terdiri dari personel Polres Pamekasan sebanyak 250 orang, Brimob Subden 3 Den A sejumlah 50 orang, Kodim 0826 Pamekasan sebanyak 100 orang, Pom TNI sebanyak sembilan orang, dan Dinas Perhubungan Pamekasan sebanyak 30 orang.
Selanjutnya Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sebanyak 30 orang, Senkom Mitra Polri sebanyak 15 orang, Pramuka sebanyak 15 orang, dan petugas medis dari Dinas Kesehatan Pamekasan sebanyak enam orang.
Selain itu, personel lainnya yang juga bergabung untuk pengamanan Perayaan Natal dan Pergantian Malam Tahun Baru ini dari petugas pemadam kebakaran (Damkar) sebanyak 6 orang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan sebanyak enam orang, PLN enam orang, dan dari Jasa Raharja sebanyak enam orang.
"Selain itu ada lagi unsur Senkom, PMI, Orari, RAPI, dari radio sebanyak dua orang," kata Djoko Lestari.
Pengamanan Perayanan Natal dan Pergantian Malam Tahun Baru ini akan berlangsung mulai 23 Desember hingga 1 Januari 2019.
Fokus pengamanan adalah sejumlah objek yang ada di Kabupaten Pamekasan, seperti tempat ibadah umat Kristiani yang akan merayakan misa Natal, pusat perbelanjaan dan objek wisata yang ada di Kabupaten Pamekasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Serahkan masalah keamanan dan berbagai jenis penyakit masyarakat lainnya kepada pihak berwenang," kata Sekretaris MUI Pamekasan Imam Santoso di Pamekasan, Jumat.
Ia menjelaskan, MUI dan para tokoh ulama di Pamekasan sudah berkomitmen untuk tidak melakukan penyisiran demi mewujudkan situasi keamanan yang kondusif.
Mantan Ketua Muhammadiyah Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, yang terpenting petugas bisa optimal melakukan pencegahan berbagai bentuk kegiatan yang berpotensi mengarah kepada tindakan yang merugikan dan melanggar etika moral sosial dan agama.
Selain itu, Imam berharap, tidak ada paksaan bagi karyawan hotel dan restoran yang ada di Pamekasan untuk berpakaian bernuansa Natal, sebagaimana pernah terjadi tahun-tahun sebelumnya.
"Karena dalam pandangan MUI dan para ulama di Pamekasan ini, menghormati umat agama lain tidak harus berpakaian sama seperti pakaian mereka," katanya.
Sementara itu, aparat Polres Pamekasan menerjunkan sedikitnya 561 personel guna mengamankan perayaan Natal dan pergantian malam tahun baru pada 2020 di wilayah itu.
"Ke-561 personel yang kami siapkan ini, gabungan dari berbagai satuan," kata Kapolres Pamekasan AKBP Djoko Lestari.
Perinciannya terdiri dari personel Polres Pamekasan sebanyak 250 orang, Brimob Subden 3 Den A sejumlah 50 orang, Kodim 0826 Pamekasan sebanyak 100 orang, Pom TNI sebanyak sembilan orang, dan Dinas Perhubungan Pamekasan sebanyak 30 orang.
Selanjutnya Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sebanyak 30 orang, Senkom Mitra Polri sebanyak 15 orang, Pramuka sebanyak 15 orang, dan petugas medis dari Dinas Kesehatan Pamekasan sebanyak enam orang.
Selain itu, personel lainnya yang juga bergabung untuk pengamanan Perayaan Natal dan Pergantian Malam Tahun Baru ini dari petugas pemadam kebakaran (Damkar) sebanyak 6 orang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan sebanyak enam orang, PLN enam orang, dan dari Jasa Raharja sebanyak enam orang.
"Selain itu ada lagi unsur Senkom, PMI, Orari, RAPI, dari radio sebanyak dua orang," kata Djoko Lestari.
Pengamanan Perayanan Natal dan Pergantian Malam Tahun Baru ini akan berlangsung mulai 23 Desember hingga 1 Januari 2019.
Fokus pengamanan adalah sejumlah objek yang ada di Kabupaten Pamekasan, seperti tempat ibadah umat Kristiani yang akan merayakan misa Natal, pusat perbelanjaan dan objek wisata yang ada di Kabupaten Pamekasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019