Kapolresta Probolinggo AKBP Ambariyadi Wijaya mengatakan aparat kepolisian mewaspadai potensi ancaman teror menjelang akhir tahun 2019.
"Mabes Polri menginstruksikan untuk melakukan antisipasi segala kemungkinan yang terjadi menjelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020," katanya usai apel gelar pasukan Operasi Lilin Semeru 2019 di Mapolresta Probolinggo, Jawa Timur, Kamis.
Menurut dia, potensi ancaman teror terjadi di sejumlah daerah, sehingga hal tersebut menjadikan aparat kepolisian di Polresta Probolinggo untuk tetap siaga dan melakukan tindakan antisipasi.
"Dengan melaksanakan apel gelar pasukan, Polresta Probolinggo berupaya secara maksimal untuk memberikan jaminan pelaksanaan perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di Kota Probolinggo berjalan dengan aman dan lancar," katanya.
Berdasarkan instruksi Mabes Polri, terdapat 12 potensi kerawanan yang harus diantisipasi di daerah yakni aksi terorisme, kejahatan konvensional, kemacetan lalu lintas, kecelakaan transportasi, "sweeping" ormas, aksi penolakan peribadatan, kenaikan harga sembako, konflik sosial dan tawuran, bencana alam, konvoi dan balap liar, kebakaran akibat petasan, dan pesta narkoba atau minuman keras.
"Untuk mengantisipasi kemacetan saat liburan, Polresta Probolinggo akan mendirikan pos gabungan di pintu keluar tol Probolinggo Barat (Muneng)," tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengatakan apel gelar pasukan itu untuk meningkatkan sinergi Polri dengan instansi terkait dalam memberikan rasa aman dan nyaman pada perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
"Seluruh kepala satuan wilayah harus dapat bersinergi dengan 'stakeholder' terkait untuk menentukan langkah antisipasi yang proaktif dan menerapkan strategi tepat untuk mengatasi berbagai potensi gangguan dengan karakteristik kerawanan masing-masing," katanya.
Operasi Lilin 2019 merupakan operasi kepolisian terpusat yang dilaksanakan selama 10 hari (23 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020) dengan objek pengamanan seluruh gereja, tempat wisata, pusat perbelanjaan, objek perayaan, terminal, pelabuhan, stasiun kereta api, dan bandara.
Sebanyak 150 personel Polri ditambah Kodim, Sub Denpom, Dishub, Satpol PP, PMI, Pramuka, Senkom, RAPI, dan unsur lainnya akan tergabung dalam Operasi Lilin Semeru 2019.
Sementara itu, berdasarkan data Polresta Probolinggo, kasus tindak kriminalitas di Kota Probolinggo selama tahun 2019 sebanyak 514 kasus, dengan pengungkapan kasus mencapai 77 persen. Angka itu mengalami peningkatan 118 kasus dibandingkan tahun 2018 yang tercatat sebanyak 406 kasus dengan catatan yang terselesaikan 262 kasus (64,5 persen).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Mabes Polri menginstruksikan untuk melakukan antisipasi segala kemungkinan yang terjadi menjelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020," katanya usai apel gelar pasukan Operasi Lilin Semeru 2019 di Mapolresta Probolinggo, Jawa Timur, Kamis.
Menurut dia, potensi ancaman teror terjadi di sejumlah daerah, sehingga hal tersebut menjadikan aparat kepolisian di Polresta Probolinggo untuk tetap siaga dan melakukan tindakan antisipasi.
"Dengan melaksanakan apel gelar pasukan, Polresta Probolinggo berupaya secara maksimal untuk memberikan jaminan pelaksanaan perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di Kota Probolinggo berjalan dengan aman dan lancar," katanya.
Berdasarkan instruksi Mabes Polri, terdapat 12 potensi kerawanan yang harus diantisipasi di daerah yakni aksi terorisme, kejahatan konvensional, kemacetan lalu lintas, kecelakaan transportasi, "sweeping" ormas, aksi penolakan peribadatan, kenaikan harga sembako, konflik sosial dan tawuran, bencana alam, konvoi dan balap liar, kebakaran akibat petasan, dan pesta narkoba atau minuman keras.
"Untuk mengantisipasi kemacetan saat liburan, Polresta Probolinggo akan mendirikan pos gabungan di pintu keluar tol Probolinggo Barat (Muneng)," tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengatakan apel gelar pasukan itu untuk meningkatkan sinergi Polri dengan instansi terkait dalam memberikan rasa aman dan nyaman pada perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
"Seluruh kepala satuan wilayah harus dapat bersinergi dengan 'stakeholder' terkait untuk menentukan langkah antisipasi yang proaktif dan menerapkan strategi tepat untuk mengatasi berbagai potensi gangguan dengan karakteristik kerawanan masing-masing," katanya.
Operasi Lilin 2019 merupakan operasi kepolisian terpusat yang dilaksanakan selama 10 hari (23 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020) dengan objek pengamanan seluruh gereja, tempat wisata, pusat perbelanjaan, objek perayaan, terminal, pelabuhan, stasiun kereta api, dan bandara.
Sebanyak 150 personel Polri ditambah Kodim, Sub Denpom, Dishub, Satpol PP, PMI, Pramuka, Senkom, RAPI, dan unsur lainnya akan tergabung dalam Operasi Lilin Semeru 2019.
Sementara itu, berdasarkan data Polresta Probolinggo, kasus tindak kriminalitas di Kota Probolinggo selama tahun 2019 sebanyak 514 kasus, dengan pengungkapan kasus mencapai 77 persen. Angka itu mengalami peningkatan 118 kasus dibandingkan tahun 2018 yang tercatat sebanyak 406 kasus dengan catatan yang terselesaikan 262 kasus (64,5 persen).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019