Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengucurkan dana hibah sekitar Rp17 miliar kepada sejumlah organisasi masyarakat, yayasan, lembaga pendidikan, serta kelompok usaha bersama (KUB).
"Jumlah demikian, mungkin tidaklah banyak jika dibandingkan dengan sumbangsih yang diberikan oleh bapak ibu sekalian. Namun, bantuan yang tak seberapa ini bisa menjadi stimulus untuk meningkatkan kinerja lebih baik lagi," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat penyerahan dana hibah ke sejumlah pengurus yayasan dan pondok pesantren di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Rabu.
Azwar Anas berharap bantuan hibah ke depan diarahkan pada program-program yang lebih produktif, seperti halnya pengembangan usaha yang berbasis yayasan atau lembaga pendidikan. Sehingga dana hibah yang diberikan pemerintah tidak habis pakai, tapi dapat berkelanjutan untuk menyokong pendanaan lebih lanjut.
"Misalnya, pondok pesantren membuka toko sendiri untuk memenuhi kebutuhan di dalam pesantren. Sehingga laba yang didapat bisa untuk membantu keuangan pesantren. Tidak lagi harus belanja keluar, sehingga keuntungannya pun juga dinikmati pihak luar," ujarnya.
Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Pemkab Banyuwangi Choiril Ustadi menyebutkan lebih dari 70 lembaga penerima bantuan dana hibah pada tahun 2019, mulai dari organisasi kemasyarakatan, yayasan, lembaga pendidikan, hingga kelompok usaha bersama.
"Selain dari Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) juga terdapat di sejumlah dinas, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Perikanan dan beberapa dinas lainnya," katanya.
Data diperoleh, lembaga penerima dana hibah antara lain Forum Kerukunan Umat Beragama, Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi, Yayasan Peduli Pendidikan Banyuwangi, Yayasan Lentera Hati Nusantara, Kelompok Usaha Bersama Pondok Layar dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Jumlah demikian, mungkin tidaklah banyak jika dibandingkan dengan sumbangsih yang diberikan oleh bapak ibu sekalian. Namun, bantuan yang tak seberapa ini bisa menjadi stimulus untuk meningkatkan kinerja lebih baik lagi," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat penyerahan dana hibah ke sejumlah pengurus yayasan dan pondok pesantren di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Rabu.
Azwar Anas berharap bantuan hibah ke depan diarahkan pada program-program yang lebih produktif, seperti halnya pengembangan usaha yang berbasis yayasan atau lembaga pendidikan. Sehingga dana hibah yang diberikan pemerintah tidak habis pakai, tapi dapat berkelanjutan untuk menyokong pendanaan lebih lanjut.
"Misalnya, pondok pesantren membuka toko sendiri untuk memenuhi kebutuhan di dalam pesantren. Sehingga laba yang didapat bisa untuk membantu keuangan pesantren. Tidak lagi harus belanja keluar, sehingga keuntungannya pun juga dinikmati pihak luar," ujarnya.
Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Pemkab Banyuwangi Choiril Ustadi menyebutkan lebih dari 70 lembaga penerima bantuan dana hibah pada tahun 2019, mulai dari organisasi kemasyarakatan, yayasan, lembaga pendidikan, hingga kelompok usaha bersama.
"Selain dari Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) juga terdapat di sejumlah dinas, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Perikanan dan beberapa dinas lainnya," katanya.
Data diperoleh, lembaga penerima dana hibah antara lain Forum Kerukunan Umat Beragama, Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi, Yayasan Peduli Pendidikan Banyuwangi, Yayasan Lentera Hati Nusantara, Kelompok Usaha Bersama Pondok Layar dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019