PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun, Jawa Timur, menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) di sejumlah stasiun untuk menghadapi kemungkinan situasi darurat selama masa angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
"AMUS terdiri dari peralatan untuk situasi darurat yang ditempatkan di sembilan stasiun yang ada di wilayah Daop 7 Madiun. Hal itu untuk mengantisipasi jika terjadi kondisi darurat," ujar Manajer Humas PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko dikonfirmasi, Minggu.
Menurut dia, sembilan stasiun yang menjadi lokasi penempatan AMUS, yaitu Stasiun Jombang, Kertosono, Nganjuk, Caruban, Madiun, Walikukun, Blitar, Tulungagung, dan Kediri.
AMUS yang disiapkan di antaranya, kricak, bantalan, pasir, dan besi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi darurat yang dapat mengganggu perjalanan kereta api di sepanjang wilayah kerja Daop Madiun, terlebih saat masa angkutan Natal dan tahun baru.
Kondisi darurat yang dimaksud adalah terjadi bencana banjir, tanah labil, longsor, kecelakaan kereta seperti anjlok dan gangguan lainnya. Terlebih, masa Angkutan Nataru 2019/2020 bertepatan dengan datangnya musim hujan.
Selain menyediakan AMUS, selama masa angkutan Nataru pihaknya juga menambah jumlah personel yang akan mengawasi dan melakukan penjagaan perlintasan KA. Terutama di wilayah-wilayah rawan atau darurat.
"Total ada 80 petugas ekstra yang disiagakan untuk mengamankan perjalanan KA di sepanjang lintas Daop 7 Madiun guna memantau apabila terjadi rintang jalan atau peristiwa luar biasa yang menghambat perjalanan KA selama angktan Nataru nanti," kata Ixfan.
Pihaknya merinci, sebanyak 80 personel tersebut terdiri dari 48 petugas penilik jalan (PPJ) ekstra, 20 penjaga jalan lintas (PJL) ekstra, dan 12 petugas posko daerah rawan ekstra.
Selain itu, untuk memberikan rasa aman bagi pengguna jasa kereta api, KAI Madiun juga menyiapkan 370 personel keamanan, yang terdiri dari 104 personel Polsuska, 214 personel sekuriti, dan bantuan eksternal dari TNI/Polri sebanyak 52 personel.
Ixfan menambahkan, upaya penyediaan AMUS dan pengawasan ekstra dari para petugasnya tersebut bertujuan agar faktor keselamatan, keamanan, dan kelancaran perjalanan penumpang dengan kereta api dapat terwujud. Terlebih selama masa angkutan Natal 2019 dan tahun baru 2020.
Masa angkutan Nataru 2019/2020 dijadwalkan berlangsung selama 18 hari, mulai tanggal 19 Desember 2019 sampai dengan 5 Januari 2020.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"AMUS terdiri dari peralatan untuk situasi darurat yang ditempatkan di sembilan stasiun yang ada di wilayah Daop 7 Madiun. Hal itu untuk mengantisipasi jika terjadi kondisi darurat," ujar Manajer Humas PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko dikonfirmasi, Minggu.
Menurut dia, sembilan stasiun yang menjadi lokasi penempatan AMUS, yaitu Stasiun Jombang, Kertosono, Nganjuk, Caruban, Madiun, Walikukun, Blitar, Tulungagung, dan Kediri.
AMUS yang disiapkan di antaranya, kricak, bantalan, pasir, dan besi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi darurat yang dapat mengganggu perjalanan kereta api di sepanjang wilayah kerja Daop Madiun, terlebih saat masa angkutan Natal dan tahun baru.
Kondisi darurat yang dimaksud adalah terjadi bencana banjir, tanah labil, longsor, kecelakaan kereta seperti anjlok dan gangguan lainnya. Terlebih, masa Angkutan Nataru 2019/2020 bertepatan dengan datangnya musim hujan.
Selain menyediakan AMUS, selama masa angkutan Nataru pihaknya juga menambah jumlah personel yang akan mengawasi dan melakukan penjagaan perlintasan KA. Terutama di wilayah-wilayah rawan atau darurat.
"Total ada 80 petugas ekstra yang disiagakan untuk mengamankan perjalanan KA di sepanjang lintas Daop 7 Madiun guna memantau apabila terjadi rintang jalan atau peristiwa luar biasa yang menghambat perjalanan KA selama angktan Nataru nanti," kata Ixfan.
Pihaknya merinci, sebanyak 80 personel tersebut terdiri dari 48 petugas penilik jalan (PPJ) ekstra, 20 penjaga jalan lintas (PJL) ekstra, dan 12 petugas posko daerah rawan ekstra.
Selain itu, untuk memberikan rasa aman bagi pengguna jasa kereta api, KAI Madiun juga menyiapkan 370 personel keamanan, yang terdiri dari 104 personel Polsuska, 214 personel sekuriti, dan bantuan eksternal dari TNI/Polri sebanyak 52 personel.
Ixfan menambahkan, upaya penyediaan AMUS dan pengawasan ekstra dari para petugasnya tersebut bertujuan agar faktor keselamatan, keamanan, dan kelancaran perjalanan penumpang dengan kereta api dapat terwujud. Terlebih selama masa angkutan Natal 2019 dan tahun baru 2020.
Masa angkutan Nataru 2019/2020 dijadwalkan berlangsung selama 18 hari, mulai tanggal 19 Desember 2019 sampai dengan 5 Januari 2020.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019