Polres Sumenep dan Polres Pamekasan, Jawa Timur, menggencarkan operasi cipta kondisi menjelang perayaan Natal dan Pergantian Tahun Baru 2020, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, dan menekan angka kasus kriminal.

"Sasaran operasi yang kami lakukan adalah berbagai jenis penyakit masyarakat," kata Kasubbag Humas Polres Pamekasan AKP Wiarti di Sumenep, Kamis (6/12).

Ia menuturkan, salah satu jenis operasi cipta kondisi yang digelar Polres Sumenep dalam beberapa hari terakhir adalah razia perjudian, minum-minuman keras dan rumah kos.

Sebanyak tujuh orang telah berhasil ditangkap tim Reskrim Polres Sumenep dalam sebuah operasi yang digelar Polres Sumenep.

Menurut Widiarti, ketujuh orang itu masing-masing berisial HM (29) Dusun Baratal Barat Desa Duko Kecamatan Rubaru, HS (35) Desa Sudara, Kecamatan Pasongsongan, ZA (31) warga Desa Sodara, Pasongsongan, MH (35) warga Desa Duko Rubaru, RS (29) warga Desa Duko Rubaru, MH (30) warga Desa Duko Rubaru, dan SJ (28) warga Desa Duko Rubaru, Sumenep.

"Ketujuh orang ini merupakan tersangka kasus judi qiu-qiu, yakni jenis judi kartu domino jenis qiu qiu dengan menggunakan uang sebagai alat taruhan," katanya, menjelaskan.

Peran ketujuh orang tersangka itu masing-masing sebagai pemain dan bandar.

Selain menangkap para tersangka, polisi juga berhasil menyita barang bukti berupa 3 (Tiga) set kartu domino dan uang sebanyak Rp697 ribu.

Widiarti menjelaskan, operasi akan terus digencarkan hingga menjelang perayanaan Natal dan pergantian malam Tahun Baru 2020, agar situasi di Kabupaten Sumenep kondusif.

Sementara di Pamekasan, juga dilakukan hal yang sama dengan sasaran balapan liar yang sering dilakukan oknum warga Pamekasan.

Polres Pamekasan kini juga mempersiapkan pelaksanaan Operasi Bina Waspada 2019 yang merupakan operasi Kewilayahan yang akan dilaksanakan di seluruh Polda Jawa Jatim.

Menurut Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Pamekasan Kompol Djalaluddin di Pamekasan, hal itu dilakukan dalam rangka penertiban dan pembinaan bagi individu serta jaringan organisasi atau kelompok radikal agama, ideologi, anti pancasila, kelompok ekstrim kanan atau kiri, terorisme, dan separatisme.

Selain itu, kelompok aliran agama dan kepercayaan yang sesat yang meresahkan masyarakat di wilayah Jawa Timur khususnya di Kabupaten Pamekasan, juga akan menjadi pantau petugas dalam operasi dengan sandi Bina Waspada itu.

"Sifatnya pembinaan dan peningkatan kewaspadaan, agar situasi di Jawa Timur termasuk Pamekasan benar-benar aman saat Natal dan Pergantian Malam Tahun Baru 2020 nanti," katanya, menjelaskan.

Djalal juga mengajak semua elemen masyarakat ikut meningkatkan kewaspadaan, dan sama-sama menjaga situasi keamanan di daerahnya masing-masing.
 

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019