Pemerintah Kota Surabaya mengebut pembangunan Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB) atau akses menuju Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) menjelang pelaksanaan Piala Dunia U-20 tahun 2021.

Kabid Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DBMP) Kota Surabaya Ganjar Siswo Pramono di Surabaya, Selasa, mengatakan bahwa kemajuan pembangunan JLLB sebagai akses menuju Stadion GBT saat ini masih 80 persen dan selesai kontrak pada Desember 2019.

"Hanya saja, pembangunan JLLB itu bertahap dan tahun depan masih ada lagi," katanya.

Baca juga: Sambut Piala Dunia U-20, akses jalan menuju Stadion GBT Surabaya dibangun

Ganjar menjelaskan, saat ini pekerjaan akses jalan menuju Stadion GBT masih di sekitar lahan bekas tanah kas desa (BTKD), karena memang pengadaan tanahnya masih belum selesai.

"Sebenarnya sudah selesai, hanya masih ada yang minta mundur 10 meter dan itu diselesaikan nanti sampai Februari. Saat ini pekerjaan masih tahap jalan layang (fly over) dan belum nyambung ke atas rel. Masih di wilayah Kampung Sememi Jaya," kata Ganjar.

Baca juga: Lelang pembenahan Stadion GBT Surabaya ditargetkan pada Desember

Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini menambahkan untuk jembatan layang saat ini masih terbangun sebatas tanah BTKD sekitar 300 meter.

Setelah habis kontrak Desember, akan dilanjut lagi, tapi nunggu pembebasan lahan di sisi utara rel. Saat ini masih proses pembebasan dan pembayaran sekitar Januari-Februari.

"Saat ini pembangunan masih di sisi selatan rel dan nanti kita lanjutkan ke sisi utara rel. Kenapa kita fokuskan ke sisi utara rel, untuk mendukung akses ke Stadion GBT untuk piala dunia U-20," katanya.

Baca juga: Demi Piala Dunia U-20, anggaran pembenahan Stadion GBT Surabaya siap ditambah

Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati sebelumnya mengatakan akan mempercepat pembangunan proyek JLLB dan Jalur Lingkar Luar Timur (JLLT) untuk mengurai kepadatan lalu lintas pada jam-jam tertentu, khususnya di jalur utama.

"Dua proyek infrastruktur JLLT dan JLLB sama sama cepat dalam proses pengerjaan karena sebagian besar lahan yang dilalui sama sama dimiliki pengembang," katanya.

Menurut dia, JLLT rencananya akan memiliki panjang sekitar 16 km yang menghubungkan kawasan Suramadu hingga Gunung Anyar, sedangkan JLLB mempunyai panjang 18 Km yang menghubungkan Lakarsantri hingga Romo Kalisari.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019