Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya menyatakan kerugian akibat kebakaran pasar beras di Bendul Merisi, Jagir, Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (16/11), diestimasi mencapai Rp30 juta.

"Jumlah kerugian pastinya belum diketahui, tetapi estimasinya sekitar Rp30 juta," kata Kepala Cabang Selatan PD Pasar Surya, Masrul di Surabaya.

Mengenai sejumlah mobil yang ikut terbakar dalam kejadian itu, Masrul menjelaskan tidak masuk dalam pengelolaan PD Pasar Surya karena lahan parkir mobil di Pasar Bendul Merisi dikelola pihak lain.

"Itu bukan di kita (PD Pasar Surya). Memang di sekitar Pasar Bendul Merisi, tapi bukan ikut di kita," ujarnya.

Masrul mengatakan kebakaran yang melanda Pasar Bendul Merisi diduga karena pembakaran sampah. Menurutnya, sebelum kebakaran, ada saksi mata yang mengetahui pembakaran sampah di luar area pasar.

"Api dari pembakaran sampah itulah yang disinyalir menjadi penyebab kebakaran. Dari informasi yang kami himpun, ada saksi mata yang mengetahui pemulung bakar-bakar sampah," katanya.

Pembakaran sampah itu dilakukan di sisi barat Pasar Bendul Merisi. Tetapi karena sampah yang dibakar itu berdekatan dengan tembok, apinya menyambar atap pasar dan secara cepat merambat.

Namun, lanjut dia, sekitar pukul 12.30 WIB, petugas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Surabaya sudah berhasil memadamkan api. Mengenai jumlah stan yang terbakar, ia menyebutkan ada 15 stan los.

Hal sama juga dikatakan Kasi Pengendali Bidang Operasional Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya, Gatot Priambodo. Ia mengatakan terbakar Pasar Bendul Merisi diduga disebabkan ada orang yang membakar sampah sembarangan di belakang gudang pasar.

"Api menyambar tangga yang menempel di tembok biasanya dipergunakan untuk akses masuk ke gudang beras. Saksi yang mengetahui api yang semakin membesar langsung meminta bantuan warga di sekitar," katanya.

Data yang dihimpun Dinas PMK ada sedikitnya 36 lapak yang terbakar. Selain itu ada dua gudang, mushalla dan 10 mobil yang dititipkan di pasar juga ikut terbakar.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019