BPBD Kota Madiun, Jawa Timur meminta warga setempat mewaspadai angin kencang yang rawan terjadi seiring masuknya musim pancaroba, yakni peralihan dari musim kemarau ke musim hujan di akhir tahun 2019.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Madiun Agus Hariono mengatakan sejak beberapa hari terakhir wilayah Kota Madiun terjadi embusan angin kencang. Hal itu merupakan karakter khas musim pancaroba. Karena itu, dia mengimbau warga tetap tenang.

"Saat ini memasuki pancaroba yang berangin. Itu tanda musim hujan sudah dekat, bukan termasuk anomali cuaca," ujar Agus Hariono kepada wartawan di Madiun, Jumat.

Menurut dia, kecepatan angin saat ini di kisaran 16–21 knot atau setara 30–45 kilometer per jam. Namun, kondisi itu relatif normal.

"Tapi tetap perlu diwaspadai. Kami sudah berkoordinasi dengan Disperkim Kota Madiun untuk melakukan pemangkasan ranting dan batang pohon yang rawan tumbang diterpa angin kencang," kata Agus.

Ia menjelaskan, angin kencang yang terjadi beberapa hari terakhir muncul akibat tekanan angin di belahan bumi bagian utara yang lebih tinggi daripada selatan.

Angin tersebut membawa uap air yang selanjutnya membentuk awan di wilayah Pulau Jawa. Sehingga berpotensi turun hujan di beberapa daerah.

"Biasanya, awal musim penghujan diwarnai angin kencang yang berpotensi menyebabkan pohon tumbang atau angin puting beliung. Warga perlu waspada," katanya.

BPBD setempat memetakan daerah di Kota Madiun yang rawan terdampak angin kencang atau puting beliung antara lain, wilayah Kelurahan Tawangrejo, Patihan, dan Oro-oro Ombo. Namun tidak menutup kemungkinan kelurahan lain juga bisa terkena.

Selain angin kencang dan hujan deras, BPBD juga mengimbau warga Kota Madiun mewaspadai ancaman bencana banjir saat musim hujan berlangsung nanti. (*)
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019