Kekalahan 2-3 dari PSS Sleman pada laga lanjutan Liga 1 musim 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Selasa petang, membuat Persebaya Surabaya tidak pernah meraih kemenangan dalam enam laga beruntun. Kekalahan itu juga menjadi yang ketiga secara beruntun.

Persebaya Surabaya terakhir meraih kemenangan saat menghadapi tuan rumah PSIS Semarang di Stadion Moch Soebroto, Magelang, pada 20 September 2019. Saat itu, Bajol Ijo menang telak 4-0.

Setelah itu, Persebaya sama sekali tidak pernah merasakan kemenangan sama sekali dalam enam pertandingan kandang dan tandang. Masing-masing ditahan Bali United 1-1 pada 24 September dan kalah 0-1 dari tuan rumah Barito Putera Banjarmasing (28/9).

Baca juga: Hasil Liga 1: Persebaya kalah dari PSS Sleman 2-3 di Surabaya (Video)

Nasib sial Persebaya berlanjut saat menjamu Borneo FC di Stadion GBT Surabaya (11/10) dengan hanya meraih hasil imbang tanpa gol. Berikutnya Hansamu Yama dan kawan-kawan dibungkam Persib Bandung dengan skor telak 1-4 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, (18/10).

Pulang dari Bali, tim asuhan Wolfgang Pikal melawat ke markas Persela Lamongan pada 23 Oktober. Hasilnya, tim berjuluk Bajol Ijo menyerah 0-1 dari tuan rumah Laskar Joko Tingkir Persela.

Secara keseluruhan sejak September hingga Oktober 2019, Persebaya menjalani delapan pertandingan dengan hanya meraih satu kemenangan, tiga kali imbang dan empat kekalahan. Persebaya pun tertahan di peringkat ke-9 klasemen sementara dengan nilai 31.

Baca juga: Tak pernah menang, pemain Persebaya diingatkan "all out" di sisa musim

Hasil negatif sepanjang putaran kedua Liga 1 membuat manajemen Persebaya kecewa. Presiden Klub Persebaya Azrul Ananda mengingatkan para pemain agar tampil maksimal membela tim di sisa musim Liga 1.

"Saya ingin Persebaya diisi pemain yang hatinya benar-benar untuk Persebaya. Karena saya harus memastikan Persebaya meraih hasil maksimal, tidak hanya untuk tahun ini, namun untuk tahun depan dan tahun-tahun berikutnya," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi klub, Kamis (24/10) malam, sehari setelah Persebaya kalah dari Persela Lamongan.

Ia menegaskan bahwa manajemen Persebaya telah memberikan semua yang dibutuhkan pemain untuk meraih hasil maksimal, seperti gaji dan bonus yang tidak pernah telat, seluruh pemain tinggal di apartemen, termasuk memenuhi fasilitas-fasilitas lain.

Saat beberapa tim menempuh perjalanan tandang dari Jawa Tengah ke Jawa Timur dengan bus, Persebaya memberikan fasilitas pesawat terbang. Begitu juga hotel yang selalu di atas rata-rata, ditambah bonus mencapai angka ratusan juta rupiah.

"Saya tidak habis pikir, pemain kita bisa sering melakukan kesalahan yang begitu buruk, mudah kehilangan bola, kalah duel. Dan itu juga terjadi pada pertandingan melawan Persela," kata Ulik, sapaan akrab Azrul Ananda.

"Sekali lagi saya tegaskan, sepuluh pertandingan ke depan akan membuktikan siapa yang benar-benar ingin di Persebaya atau tidak," tuturnya.

Akan tetapi, peringatan keras dari manajemen klub Persebaya itu belum membuat pemain bangkit, tetapi justru kembali dipermalukan tim promosi PSS Sleman di kandang sendiri Stadion GBT Surabaya.

Kekalahan ini juga membuat suporter bonekmania kecewa dan melampiaskannya dengan merusak sejumlah fasilitas Stadion GBT.

Pewarta: Fiqih Arfani/DK

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019