Tari kolosal Topeng Gethak digelar di Pamekasan, Jawa Timur, Minggu. Pertunjukan seni budaya tradisional itu melibatkan sebanyak 489 orang penari dari kalangan pelajar SMP dan SMA di wilayah itu.

"Jumlah 489 orang penari ini, sesuai dengan hitungan hari Kabupaten Pamekasan, karena pementasan tari Topeng Gethak ini dalam rangka memeriahkan hari jadi Kabupaten Pamekasan," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparibud) Pamekasan Ahmad Sjaifuddin.

Selain untuk memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Pamekasan, pertunjukan tari kolosal Tari Topeng Gethak di depan Mandhepa Agung Ronggosukowati Pamekasan ini juga dimaksudkan untuk memperkenalkan dan melestarikan jenis kesenian tradisional kepada generasi muda saat ini.

Sebab, menurut Ahmad Tari Topeng Gethak ini merupakan salah satu jenis seni budaya tradisional asal Kabupaten Pamekasan, selain Sapi Sonok.

"Tapi generasi milenial di Pamekasan saat ini belum banyak yang mengetahui bahwa tadi Topeng Gethak ini merupakan tari asal Pamekasan. Dan Hari Jadi Ke-489 kali ini, merupakan momentum yang tepat untuk memperkenalkan jenis kesenian ini," jelasnya.

Tari Topeng Gettak merupakan tarian khas Pamekasan yang dilahirkan dari seni pertunjukan ludruk sandur dan terus berkembang menjadi tari modern seperti yang sering dipertunjukkan dalam perayaan acara di Pamekasan.

Awalnya tari ini dikenal dengan sebutan tari "klonoan". Setiap gerakannya mengikuti bunyi gendang.

Pesan yang ingin disampaikan dari tari yang menggunakan penutup wajah atau topeng ini adalah menggambarkan ketegasan, luasnya pemikiran, keterbukaan dan kuatnya orang Madura yang tergambar dalam sosok dan karakter dalam ludruk yakni Baladewa.

Dulu, kata Ahmad jenis tari tradisional Topeng Gethak ini menjadi media efektif bagi masyarakat dan kalangan seniman dalam menyampaikan aspirasi kepada para penguasa.

Topeng digunakan sebagai upaya untuk menyembunyikan identitas diri, karena kala itu kritik belum terbiasa disampaikan secara terbuka, sebagaimana saat ini.

Selain menampilkan tari kolosal Topeng Gethak, Disparibud Pamekasan juga memeriahkan rangkaian peringatan Hari Jadi Ke-489 Kabupaten Pamekasan itu oleh penampilan 70 orang penari Reog Ponorogo.

"Kami sengaja mengundang Reog Ponorogo yang pemainnya juga anak-anak muda untuk menggugah semangat kalangan generasi muda kita di Pamekasan ini, bahwa di daerah lain, seni budaya tradisional ini diminati oleh kalangan generasi muda," jelasnya. (*)

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019