Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun, Jawa Timur, mencatat hasil produksi beras di wilayah setempat hanya mencapai sekitar 11.000 ton per tahun akibat semakin berkurangnya luas lahan sawah.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun Muntoro Danardono mengatakan jumlah produksi beras tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi warga Kota Madiun yang mencapai 14.000 ton per tahun.

"Untuk memenuhi kekurangan itu, Kota Madiun bergantung pada pasokan dari Kabupaten Madiun dan Magetan," ujar Muntoro Danardono di Madiun, Kamis.

Menurut dia, setiap tahun pasokan beras dari daerah Kabupaten Madiun dan Magetan mencapai 15.000 ton.

Saat ini luas lahan sawah di Kota Madiun hanya tersisa 901 hektare. Semua lahan sawah tersebut telah bersistem irigasi.

Sejak 2016 lahan sawah di Kota Madiun terus menyusut. Saat itu luasnya mencapai sekitar 926 hektare dan turun menjadi  923 hektare pada 2017, hingga saat ini tinggal 901 hektare.

"Rata-rata ada pengurangan lahan sekitar satu sampai dua persen setiap tahun," kata dia. Menurut dia, penyusutan lahan tersebut akibat  alih fungsi lahan pertanian.

Untuk pihaknya melakukan intensifikasi pertanian dan melakukan penyuluhan agar petani tidak hanya menanam padi selama satu tahun, tetapi bergantian ditanami jagung ataupun palawija.

Sesuai data, lahan pertanian di Kota Madiun menyebar di sejumlah kelurahan, di antaranya di Kelurahan Sogaten, Tawangrejo, Winongo, Rejomulyo, Pilangbango, dan Banjarejo.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019