Pemerintah Provinsi Jawa Timur meminta bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membantu menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Arjuno dan Welirang menggunakan memadamkan dari udara melalui water bombing.

"Kami sudah mengirim surat dan berkoordinasi langsung dengan Kepala BNPB untuk meminta bantuan water bombing, karena area terdampak karhutla cukup curam," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Senin.

Selain menuju ke titik lokasi cukup berat dan hanya bisa ditempuh berjalan kaki sekitar lima jam, di kawasan karhutla Gunung Arjuno yang terbakar cuacanya kurang mendukung, ditambah angin sangat kencang.

Baca juga: Sebanyak 40 personel Tahura dikerahkan untuk padamkan kebakaran Gunung Arjuno

Gubernur Khofifah juga menyampaikan upaya pemadaman kebakaran di Gunung Arjuno dengan cara manual sudah dilakukan, namun dengan ketinggian dan tebing curam hingga kemiringan 60 derajat, ditambah angin kencang, maka pemadaman selama empat hari terakhir tak membuahkan hasil.

"Untuk efektivitas serta efisiensi dan mencegah karhutla semakin meluas, maka teknik water bombing ini sangat mendesak dan diperlukan," ucap gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.

Menurut dia, upaya pemadaman karhutla di Gunung Arjuno dan Welirang terus dilakukan karena di wilayah tersebut merupakan kawasan konservasi yang berfungsi melindungi sistem penyangga kehidupan, pengawetan dan tempat tinggal keanekaragaman jenis tumbuhan mau pun satwa.

Baca juga: Kebakaran hutan Gunung Arjuno di wilayah Malang mulai terkendali

Akibat karhutla ini, kata dia, beberapa tumbuhan dan satwa mulai terancam, seperti cemara gunung, pohon manisrejo, edelweis, macan tutul, rusa serta elang jawa.

Berdasarkan catatannya, pada periode Agustus sampai Oktober 2019, sudah tercatat 28 kali kasus kebakaran hutan dan lahan dengan kategori cukup parah.

Karena itulah, lanjut dia, bila tidak segera ditangani akan terjadi kerusakan pada ekosistem hutan pegunungan yang bisa menyebabkan banjir dan tanah longsor di musim hujan yang diperkirakan tidak lama lagi.

Sementara itu, penanganan karhutla Gunung Arjuno-Welirang dilakukan lintas kabupaten, terlebih salah prosedur dilakukannya water bombing dan untuk penanganan darurat harus diterbitkan surat pernyataan tanggap darurat bencana kebakaran hutan oleh beberapa pemkab setempat.

Dalam upaya pemadaman melalui water bombing ini Pemprov Jatim melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim juga berkoordinasi dengan Polda Jatim serta Kodam V/Brawijaya.

"Saya mengajak seluruh masyarakat Jatim untuk bersama-sama mendoakan saudara kita para relawan dan TNI/Polri yang saat ini terus berupaya keras memadamkan karhutla di Jatim. Semoga mereka semua diberikan keselamatan dan kelancaran, serta mendapat ridho dari Allah SWT," tuturnya.

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019