Pelaku penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto, Fitria Diana (20), yang beralamat di Desa Sitanggal, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, itu, dikenal pendiam oleh tetangganya setelah perempuan itu memakai pakaian jilbab dan bercadar.

Teman kecil Fitria Diana, Devi Novitasari (22) di Brebes, Jumat, mengatakan bahwa temannya (Fitria, red.) saat duduk kelas 3 Sekolah Dasar Negeri 1 Sitanggal dikenal nakal dan tomboi sehingga dia tidak sekolah di SD itu lagi.

"Akan tetapi, sikap nakal yang dibawa sejak kecil berubah menjadi seorang yang pendiam setelah usia dewasa dengan memakai pakaian jilbab dan bercadar," katanya.

Baca juga: Pelaku penyerangan Wiranto dikenal taat beribadah

Ia mengatakan dirinya pernah merantau bersama dengan Fitria Diana di Jakarta pada 2012 sebagai pelayan warung makan Warteg.

"Saya hanya bekerja dengan dia (Fitria, red.) selama dua bulan saja, kemudian dia bekerja dimana dan apa pekerjaannya saya tidak tahu. Oleh karena, saya terkejut dan kaget setelah mengetahui jika Fitria melakukan aksi nekat itu (penusukan -red)," katanya.
Seorang anggota kepolisian mengamankan Syahril Alamsyah pelaku yang diduga melakukan penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto di Menes Pandeglang, Kamis (10/10/2019). ANTARA/HO-Polsek Menes/aa.


Baca juga: Pelaku penusukan Wiranto bersikap tertutup

Tetangga pelaku lainnya Susilowati mengatakan Fitria Diana dikenal pendiam sejak tiga bulan terakhir ini setelah berpakaian jilbab.

"Saat pulang ke rumahnya, Fitria Diana hanya tinggal bersama orang tua dan seorang adiknya di rumahnya. Dia (Fitria) sudah berbeda sikap dibanding sebelum berjilbab, dia pendiam dan tidak akan menyapa orang lain jika tidak disapa orang," katanya.

Orang tua Fitria Diana, Sunarto (51), mengatakan keluarganya sempat kaget saat perangkat desa bersama petugas Polres Brebes berkunjung ke rumahnya.

"Saat itu, saya sedang tidur dan tiba-tiba ada petugas yang datang ke rumahnya untuk menanyakan anaknya (Fitria, red.)," katanya didampingi adik Fitria, Muhamad Jihan Fahira.

Sunarto sempat dibawa petugas Polres Brebes pada Kamis (10/10) petang terkait masalah anaknya yang diduga melakukan penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto.

"Saya dimintai keterangan oleh petugas kepolisian seputar masalah anaknya. Kami pulang kembali diantar oleh petugas dan Kepala Desa Sitanggal sekitar pukul 00.00 WIB atau Jumat pagi (11/10)," katanya.

Pewarta: Kutnadi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019