Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan menduga pelaku penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto ada kaitannya dengan lima orang yang ditangkap membawa bom di Bekasi, Jawa Barat, beberapa hari lalu.

"Ini ada kaitannya dengan lima yang kemarin ditangkap di Bekasi beberapa hari lalu. Yang merencanakan membom," ujar Budi Gunawan, di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Kamis.

Budi mengatakan, BIN sudah memprediksi bahwa menjelang pelantikan (presiden, Red) itu memang ada rencana yang ingin dilakukan oleh Jamaah Ansharut Daulah (JAD), khususnya JAD Bekasi.

Seorang anggota kepolisian mengamankan Syahril Alamsyah pelaku yang diduga melakukan penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto di Menes Pandeglang, Kamis (10/10/2019). ANTARA/HO-Polsek Menes/aa.

Baca juga: Video detik-detik Menko Polhukam Wiranto diserang
Baca juga: Dua pelaku penyerangan terhadap Wiranto diamankan, ini identitasnya

Budi melihat arah pergerakan pelaku yang kini menggunakan pisau untuk melakukan aksinya menjelang pelantikan presiden nanti. Namun. Budi belum berpikir JAD akan menggunakan bom.

Budi akan menginstruksikan jajarannya untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan adanya rencana susulan yang dilakukan JAD menjelang pelantikan presiden 20 Oktober 2019 nanti.

"Kita akan terus pantau, khususnya pelaku ini. Dalam waktu bersamaan, satuan tugas gabungan dari BIN dan Densus 88 sedang mengembangkan untuk mengambil yang lainnya," kata Budi.

Baca juga: Presiden Jokowi arahkan pengusutan insiden penusukan Menko Polhukam

Ditemui di tempat yang sama, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo belum berpikir akan meningkatkan pengamanan menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden nanti.

"Belum, kami belum berpikir ke arah sana," ujar Tjahjo.

Hal itu, karena Tjahjo meyakini kepolisian akan menumpas semua jaringan yang terkait dengan pelaku itu.

"Saya yakin polisi akan mengungkap dengan detail. Karena memang dia tergabung dalam jaringan. Dan sangat terencana sekali," ujar Tjahjo.

Pewarta: Abdu Faisal

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019