Dua dosen Fakultas Peternakan Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat produk khusus berupa permen untuk meningkatkan nafsu makan dan kualitas susu sapi perah.

Produk pakan ternak inovatif tersebut merupakan hasil temuan dalam program pengabdian masyarakat dua dosen Fakultas Peternakan Pertanian UMM, yakni Dr Asmah Hidayati dan Dr Khusnul Khotimah, yang dilaksanakan di Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.

"Bentuknya memang tidak jauh beda dengan permen pada umumnya, hanya fungsinya yang berbeda. Permen khusus untuk sapi perah ini berfungsi untuk meningkatkan konsumsi (nafsu makan) serta kualitas susu sapi perah," kata Asmah Hidayati di Malang, Jawa Timur, Rabu.

Baca juga: Dosen UMM temukan krim anti-mastitis bagi sapi perah
Dpkumentasi -- Pekerja memerah susu sapi perah di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (24/1). Dewan Persusuan Nasional memperkirakan produksi susu segar pada 2018 tetap sama seperti tahun sebelumya yakni berkisar 1.600 ton per hari atau sekitar 600.000 ton dalam setahun, hal itu disebabkan sulitnya menemukan pakan ternak untuk sapi perah. Antara Jatim/Zabur Karuru/zk


Permen sapi atau dikenal dengan Urea Molases Block (UMB) adalah feed additive yang bisa diberikan kepada ternak secara langsung atau digantung. UMB ini terdiri dari bahan pakan molases tetes, urea, bekatul, dedak, bungkil kedelai, tepung, bungkil kelapa, gibs sebagai perekat, mineral, dan vitamin.

Formula ini untuk mencukupi kebutuhan ternak khususnya ternak sapi perah, supaya mineral vitamin dan bahan lain bisa memberikan efek positif dari pengaruh penambahan bahan-bahan ini ke dalam bahan pakan, sehingga bisa meningkatkan konsumsi pakan sapi perah.

Dengan meningkatnya konsumsi tersebut, diharapkan nutrisinya terpenuhi.

"Nutrisi dan kuantitas pakan yang terpenuhi dengan baik akan menyebabkan produksi susu meningkat. Selain kuantitas produksi susu meningkat, kualitas produksi susu juga meningkat," ujar Asmah.

Baca juga: Produksi susu sapi di Magetan menurun terdampak kemarau

Peningkatan kuantitas dan kualitas susu tersebut, sambung Asmah, disebabkan UMB mengandung bahan-bahan yang mampu menstimulasi efektivitas enzim, meningkatkan hormonal yang bisa memacu produksi susu, sehingga kualitas dan kuantitas susu meningkat, terutama dari sisi kandungan lemak dan protein susunya.

UMB ini dikenal sebagai permen sapi karena dicetak dengan ukuran standar untuk memenuhi kebutuhan seekor sapi. UMB ini harus diproduksi setiap hari jika peternak menginginkan meningkatkan pakan secara berkelanjutan.
Senyum cerah Peternak Sapi Perah (Istimewa) 


Ia mengaku kendala di lapangan adalah peternak menginginkan diproduksi massal sementara peternak tinggal membeli saja. Ada juga UMB yang khusus untuk dijilat. Ukurannya lebih besar bisa digantung komposisinya agak berbeda.

Lebih banyak pada mineral mix yang akan ditambahkan fungsinya hanya untuk menjilat. "Ibaratnya seperti sambel, berfungsi meningkatkan nafsu makan ternak tersebut,” ucapnya.

Bukan hanya meningkatkan nafsu makan, dampak positif lainnya dari tambahan ini jika bahan pakan diberikan, lanjutnya, efeknya berbeda jika dicampur dengan feed additive atau bahan yang ditambahkan ke dalam ransum yang lain. Begitu juga ketika dicampur feed additive yang lain berbeda juga. Dari tingkat pencernaan dan penyerapannya.

Melalui temuan UMB ini, kata Asmah, pengabdian ini diharapkan selain dapat meningkatkan produksi susu, lebih jauh lagi pendapatan peternak dan taraf ekonominya dapat meningkat.

"Jika pendapatan peternak meningkat, akan lebih mudah peternak menggapai cita-citanya," kata Asmah.

Pengabdian kedua dosen tersebut diikuti 20 peternak yang dijadikan pionir. Saat ini masih proses pendampingan dan observasi, apakah produk yang diberikan ke peternak, mengalami peningkatan produksi susu dan kualitasnya. Itu sebabnya produk ini masih proses penyempurnaan bentuk dan kualitas agar menarik serta marketable.

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019