Perum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) terus memperluas pasar ekspor hasil laut, salah satunya pada awal Oktober 2019 akan ekspor gurita dari Natuna ke Jepang, setelah sebelumnya melakukan ekspor perdana ikan kerapu dari Brondong Lamongan ke Vietnam.
Farida Mokodompit selaku Direktur Operasional Perum Perindo saat dikonfirmasi di Lamongan, Jatim, Sabtu, mengatakan selain melakukan ekspor gurita juga akan dilakukan ekspor ikan tuna. "Kalau untuk ikan tuna rencananya akan diekspor dari Jakarta," katanya.
Ia menjelaskan, perluasan ekspor ini sejalan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk meningkatkan ekspor ikan sebagai upaya meningkatkan pendapatan negara.
"Dan kami sebagai BUMN juga bertugas untuk menyerap hasil perikanan yang didapatkan dari nelayan lokal atau juga dari mitra binaan," ujarnya.
Dirinya menjelaskan, saat ini yang menjadi fokus adalah untuk meningkatkan potensi ekspor yang lebih besar.
"Kalau bisa dari seluruh unit yang dimiliki bisa langsung ekspor," katanya.
Sebagai gambaran, kata dia, Perindo memiliki beberapa usaha mulai dari usaha perdagangan ikan dan udang, pelabuhan, kebutuhan nelayan seperti bahan bakar
"Selain itu, kami juga memiliki coldstorage dan juga penyediaan air bersih yang dibutuhkan nelayan," katanya.
Ia menambahkan, pada ekspor perdana dari Brondong ini, pihaknya mengekspor ikan Kerapu senilai 65.142 dollar AS sebanyak 8 ton ikan dan dilakukan secara bertahap.
"Tahap berikutnya diekspor sekitar 16 ton bahan baku yang sama dengan kontainer 40 feet," katanya.
Kegiatan ekspor dilakukan dari Kantor Cabang Brondong Perum Perindo dan melalui jalur laut dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Estimasi tiba di Ho chi min Vietnam diperkirakan pada 10 Oktober 2019.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Farida Mokodompit selaku Direktur Operasional Perum Perindo saat dikonfirmasi di Lamongan, Jatim, Sabtu, mengatakan selain melakukan ekspor gurita juga akan dilakukan ekspor ikan tuna. "Kalau untuk ikan tuna rencananya akan diekspor dari Jakarta," katanya.
Ia menjelaskan, perluasan ekspor ini sejalan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk meningkatkan ekspor ikan sebagai upaya meningkatkan pendapatan negara.
"Dan kami sebagai BUMN juga bertugas untuk menyerap hasil perikanan yang didapatkan dari nelayan lokal atau juga dari mitra binaan," ujarnya.
Dirinya menjelaskan, saat ini yang menjadi fokus adalah untuk meningkatkan potensi ekspor yang lebih besar.
"Kalau bisa dari seluruh unit yang dimiliki bisa langsung ekspor," katanya.
Sebagai gambaran, kata dia, Perindo memiliki beberapa usaha mulai dari usaha perdagangan ikan dan udang, pelabuhan, kebutuhan nelayan seperti bahan bakar
"Selain itu, kami juga memiliki coldstorage dan juga penyediaan air bersih yang dibutuhkan nelayan," katanya.
Ia menambahkan, pada ekspor perdana dari Brondong ini, pihaknya mengekspor ikan Kerapu senilai 65.142 dollar AS sebanyak 8 ton ikan dan dilakukan secara bertahap.
"Tahap berikutnya diekspor sekitar 16 ton bahan baku yang sama dengan kontainer 40 feet," katanya.
Kegiatan ekspor dilakukan dari Kantor Cabang Brondong Perum Perindo dan melalui jalur laut dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Estimasi tiba di Ho chi min Vietnam diperkirakan pada 10 Oktober 2019.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019