Ratusan mahasiswa dari beberapa organisasi kemahasiswaan di Kediri, Jawa Timur, Rabu, berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Kediri guna menuntut kedaulatan petani.
"Kami mewakili rakyat khususnya petani. Petani yang menjerit karena lahannya dirampas, petani yang hak-hak atas pertaniannya semakin menipis. Kami mahasiswa Kediri datang tanpa ditunggangi siapa pun," kata Bahril Aziz, salah satu orator saat aksi di depan gedung DPRD Kabupaten Kediri.
Mahasiswa datang mengendarai berbagai kendaraan termasuk sepeda motor. Dengan mengenakan atribut masing-masing, mereka juga membawa perlengkapan aksi seperti poster. Isi dari poster itu juga bermacam-macam, sesuai dengan tuntutan mereka yakni menuntut kedaulatan petani.
Dalam aksinya, sempat terjadi aksi dorong antara mahasiswa dengan polisi. Mahasiswa nekat hendak masuk ke dalam gedung DPRD Kabupaten Kediri yang terletak di Jalan Soekarno Hatta Kediri tersebut, namun tidak diizinkan polisi.
Massa juga secara bergantian melakukan orasi di depan pintu gerbang tersebut. Karena terlihat semakin tidak kondusif, polisi berupaya mengajak mahasiswa untuk tenang.
Setelah terjadi saling dorong, mahasiswa akhirnya ditemui oleh perwakilan dari DPRD Kabupaten Kediri. Mahasiswa diajak dialog di jalan terkait dengan tuntutan mereka. Anggota DPRD tersebut juga akan menindaklanjuti permintaan dari mahasiswa.
"Kami akan menindaklanjuti ini. Kami akan sampaikan ke ketua sementara, karena ini alat kelengkapan DPRD belum terbentuk. Nanti, jika sudah terbentuk segera tindak lanjut lebih konkret," kata Wasis, salah seorang anggota DPRD Kabupaten Kediri.
Kendati tidak bisa masuk ke dalam gedung DPRD Kabupaten Kediri dan hanya ditemui di jalan, mahasiswa tidak dapat berbuat banyak. Mereka akhirnya menerima dan tetap akan menagih janji DPRD Kabupaten Kediri tersebut.
Massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Sementara itu, arus lalu lintas di depan gedung dewan tersebut sedikit terganggu. Kendaraan padat merayap karena adanya aksi tersebut. Namun, arus lalu lintas secara perlahan kembali lancar setelah massa membubarkan diri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Kami mewakili rakyat khususnya petani. Petani yang menjerit karena lahannya dirampas, petani yang hak-hak atas pertaniannya semakin menipis. Kami mahasiswa Kediri datang tanpa ditunggangi siapa pun," kata Bahril Aziz, salah satu orator saat aksi di depan gedung DPRD Kabupaten Kediri.
Mahasiswa datang mengendarai berbagai kendaraan termasuk sepeda motor. Dengan mengenakan atribut masing-masing, mereka juga membawa perlengkapan aksi seperti poster. Isi dari poster itu juga bermacam-macam, sesuai dengan tuntutan mereka yakni menuntut kedaulatan petani.
Dalam aksinya, sempat terjadi aksi dorong antara mahasiswa dengan polisi. Mahasiswa nekat hendak masuk ke dalam gedung DPRD Kabupaten Kediri yang terletak di Jalan Soekarno Hatta Kediri tersebut, namun tidak diizinkan polisi.
Massa juga secara bergantian melakukan orasi di depan pintu gerbang tersebut. Karena terlihat semakin tidak kondusif, polisi berupaya mengajak mahasiswa untuk tenang.
Setelah terjadi saling dorong, mahasiswa akhirnya ditemui oleh perwakilan dari DPRD Kabupaten Kediri. Mahasiswa diajak dialog di jalan terkait dengan tuntutan mereka. Anggota DPRD tersebut juga akan menindaklanjuti permintaan dari mahasiswa.
"Kami akan menindaklanjuti ini. Kami akan sampaikan ke ketua sementara, karena ini alat kelengkapan DPRD belum terbentuk. Nanti, jika sudah terbentuk segera tindak lanjut lebih konkret," kata Wasis, salah seorang anggota DPRD Kabupaten Kediri.
Kendati tidak bisa masuk ke dalam gedung DPRD Kabupaten Kediri dan hanya ditemui di jalan, mahasiswa tidak dapat berbuat banyak. Mereka akhirnya menerima dan tetap akan menagih janji DPRD Kabupaten Kediri tersebut.
Massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Sementara itu, arus lalu lintas di depan gedung dewan tersebut sedikit terganggu. Kendaraan padat merayap karena adanya aksi tersebut. Namun, arus lalu lintas secara perlahan kembali lancar setelah massa membubarkan diri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019