Sehari sebelum balap sepeda dimulai, ratusan pebalap International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) menyapa ribuan warga dalam upacara pembukaan di halaman kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa malam.

Beragam kesenian khas Banyuwangi ditampilkan di hadapan pebalap dari 23 negara sebagai ungkapan selamat datang.

Satu persatu pebalap TdBI dari 19 tim naik ke atas panggung untuk diperkenalkan kepada ribuan warga yang hadir, dan oebalap melambaikan tangan seraya menyapa warga dengan semangat.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan TdBI merupakan salah satu ajang yang dinanti warga. Rakyat Banyuwangi merasa mendapat kehormatan dan siap menjamu kehadiran atlet internasional.

"TdBI telah menjadi momen bagi warga untuk saling gotong royong menyiapkan event internasional ini. Semua warga ikut berpartisipasi menyiapkan agar jalur yang dilalui pebalap aman dilewati, bersinergi dengan kepolisian, TNI, juga organisasi masyarakat untuk mendukung kesuksesan acara ini," kata Bupati Anas dalam sambutannya.

"Selamat bertanding hingga empat hari de depan. Selamat berkompetisi sembari menyusuri keindahan Banyuwangi," kata Anas kepada para pebalap.

Kemeriahan penyambutan ini, mendapat respon dari Peter Tomlinson, salah satu juri dari federasi balap sepeda internasional (UCI) asal Australia.

"Saya sangat senang berada di sini. Saya melihat panitia penyelenggara menyiapkan event ini dengan baik. Kami senang dengan penyambutan ini," kata Peter.

Senada juga diungkapkan Wakil Ketua PB ISSI Beni Subagia. Kemeriahan sambutan di Banyuwangi ini mengingatkan Beni akan opening ceremony Tour de France.

"Terima kasih Banyuwangi yang terus menggelar dan mendukung perkembangan olahraga sepeda di Indonesia," ujarnya.

Pembukaan TdBI juga dihadiri Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multikultura, Esti Reko Astuti.

Menurut Esti, TdBI yang masuk dalam calendar of event Wonderful Indonesia dinilai sudah memenuhi tiga aspek standar event nasional. Pertama ITdBI merupakan sebuah kegiatan kreatif yang bukan hanya olahraga, tapi juga berisi seni dan budaya.

"Pembukaan ajang ini sangat bagus. Begitu banyak kesenian yang dimunculkan untuk mengenalkan keragaman budaya Indonesia kepada pebalap internasional ini," katanya.

TdBI juga memiliki dampak komersial yang luar biasa. Selama empat hari kegiatan berlangsung banyak bidang usaha yang ikut menikmati limpahan rezeki.

"Dan ketiga adalah konsistensi. TdBI sendiri telah digelar sejak 2012 dan selalu ada peningkatan dalam penyelenggaraannya," ujar Esti.

TDBI 2019 akan dilaksanakan selama empat hari mulai hari ini 25 - 28 September 2019. Pebalap akan menempuh empat etape dengan total lintasan 520,6 km, dan akan melewati keindaan lansekap Banyuwangi, mulai dari Taman Nasional Alas Purwo hingga melewati rute mendaki ke Gunung Ijen.

Ke 19 tim peserta ITdBI 2019 adalah Team UKYO (Jepang), KINAN Cycling Team (Jepang), Taiyuan Miogee Cycling Team (Tiongkok), St George Continental Cycling Team (Australia), Team Sapura Cycling (Malaysia), Go For Gold (Filipina), Global Cycling (Filipina), Sepahan Cycling Team (Iran), dan Terengganu Inc. TSG Cycling Team (Malaysia).

Selanjutnya, Omidnia Mashhad Team (Iran), Qinghai Tianyoude Cycling Team (Tiongkok), Aisan Racing Team (Jepang), Nex Cycling Team (Singapura), Tim nasional Malaysia, Tim nasional Indonesia, BRCC Banyuwangi, PGN Road Cycling Team, KGB Jakarta, KFC Cycling Team.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019