Teknologi Jaringan Aman Mandiri (JAM) hasil inovasi anak bangsa dikenalkan di depan Presiden Jokowi saat mengunjungi Pameran Electric & Power Indonesia yang berkolaborasi dengan Conference Federation Engineering Organization atau CAFEO di Jakarta. 

Presiden Direktur PT Hariff Daya Tunggal Engineering (Hariff), sebagai pengelola dan pembuat JAM, Budi Permana dalam keterangan pers yang diterima di Surabaya, Sabtu, mengatakan Presiden Jokowi saat diberi penjelasan mengenai seluk beluk teknologi JAM sangat antusias dan sempat menanyakan penggunaan teknologi JAM.

Budi mengatakan, teknologi JAM saat ini telah diimplementasikan dalam kendaraan tempur TNI AD, di antaranya di Panser Anoa dan Tank Leopard.

"Dengan menggunakan jaringan telekomunikasi khusus, maka tingkat keamanan komunikasi antar-penyelenggara negara bisa dijamin,  karena teknologinya, baik hardware maupun software dan brainware dikembangkan sendiri oleh industri dalam negeri," tuturnya.

Ia menjelaskan, JAM yang digunakan militer diintegrasikan dalam sistem manajemen tempur atau Battlefield Management System (BMS) yang juga merupakan produk dalam negeri  buatan PT Hariff Daya Tunggal Engineering (Hariff).

BMS memiliki fitur antara lain menghindari salah sasaran dan mengetahui secara tepat posisi ranpur di lapangan.

Dengan menggunakan telekomunikasi khusus seperti JAM, setiap perintah dari pusat komando tempur dengan satuan tempur yang di lapangan akan terintegrasi dan tidak bisa disadap. 

"Presiden kelihatan cukup puas dengan penjelasan mengenai teknologi telekomunikasi yang murni dikembangkan oleh industri dalam negeri," kata Budi.

Ia berharap inovasi ini dapat diaplikasikan secara nasional di seluruh unsur pemerintahan sehingga akan aman dari penyadapan.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019