Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur terus berupaya mendorong akselerasi ekspor khususnya untuk UMKM, sebagai bentuk dukungan terhadap upaya mengurangi defisit transaksi berjalan.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah di Surabaya, Rabu, mengatakan dorongan itu juga agar produk UMKM bisa menembus pasar global.

"Kami ingin menanamkan mindset kepada UMKM, bahwa menembus pasar global bukanlah suatu hal yang mustahil. Untuk itulah, kami melakukan berbagai program untuk memfasilitasi UMKM agar mampu menembus pasar luar negeri," kata Difi kepada wartawan.

Saat ini, kata dia, BI Jatim telah memfasilitasi 11 UMKM dari wilayah Surabaya, Sidoarjo, Bojonegoro, Malang, dan Kediri untuk bekerja sama dengan importir asal Singapura, Anapana.

"Setelah adanya kerja sama ini, kami harap mereka bisa membuka peluang pasar bagi UMKM Jawa Timur untuk berekspansi ke pasar global. Dan tidak hanya Singapura, namun juga ke negara-negara lain seperti Hongkong dan Kanada," tuturnya.

Ia mengatakan, selain memfasilitasi dengan importir Singapura, BI Jatim juga menguatkan sinergi dengan menggandeng berbagai komunitas, termasuk melalui pendampingan agar mampu meningkatkan kapasitas dan kualitasnya untuk bersaing di pasar global.

Menanggapi upaya BI Jatim, Ketua Forum Industri Kecil Menengah (IKM) Jawa Timur Muhammad Oskar mengapresiasi langkah BI Jatim, dan dari sinergi tersebut banyak produk UMKM Jatim yang saat ini telah diterima baik di pasar Singapura.

"Kami sangat mengapresiasi kerja sama yang sudah berlangsung sejak 2018 ini, dan diharapkan ke depan bisa banyak lagi UMKM yang diajak kerja sama oleh BI Jatim," tuturnya.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019