PDAM Tulungagung, Jawa Timur, mulai mengaktifkan kembali pompa air cadangan di wilayah Plosokandang sebagai dampak penyusutan sejumlah sumber air utama untuk menjaga suplai ke ribuan pelanggannya tetap terjaga.

"Sumur atau sumber cadangan ini efektif dalam menjaga suplai air bersih ke pelanggan tidak terganggu," kata Pj Direktur PDAM Tulungagung Windu Bijantara di Tulungagung, Rabu.

Dijelaskan, selama ini pasokan air PDAM yang didistribusikan ke 16 ribuan pelanggan bertumpu pada sumber air di wilayah Pagerwojo dan Gambiran yang memiliki debit air besar dari kaki lereng Gunung Wilis.

Namun, seiring kemarau yang terjadi, saat ini debit air dari dua sumber/sumur utama itu menyusut tajam.

Hal itu terlihat dari aliran air PDAM ke pelanggan-pelanggan yang mengecil, terutama pada jam-jam beban puncak antara pukul 04.00 WIB - 07.00 WIB dan 16.00 WIB - 19.00 WIB.

Kendati penyusutan sumber air saat ini di mata air Pagerwojo dan Gambiran dianggap masih dalam batas wajar dan masih mampu untuk menyuplai kebutuah air pelanggan PDAM, Windu mengatakan pihaknya tetap merasa perlu mulai mengaktifkan pompa air di Desa Plosokandang, Kecamatan Sumbergempol yang berada di daerah dataran dan berlokasi dekat dengan wilayah kota.

"Memang sudah terjadi penyusutan sumber air, level kita sekitar 115 centimeter saat ini tinggal 85 centimeter," kata Windu.

Menurut penjelasan dia, sumber air dikatakan masuk fase kritis jika level air sudah menyentuh ketinggian 30 – 40 centimeter, namun hal itu belum pernah terjadi.

Windu menjamin pasokan air masih aman hingga akhir tahun ini.

Namun jika kemarau berkepanjangan hingga bulan depan, ia mengaku cukup khawatir pasokan air akan terganggu. 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019