Kementerian Agama Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan ada tiga anggota jemaah haji asal kabupaten tersebut yang meninggal dunia di Tanah Suci.
Bagian Humas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri Paulo Jose Ximenes mengatakan anggota jemaah yang meninggal itu mayoritas mengalami sakit. Mereka sudah mendapatkan perawatan tim medis, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan.
"Setelah menerima kabar duka ini, kami langsung memberitahu pihak keluarga di rumah, serta menyampaikan rasa bela sungkawa," katanya di Kediri, Rabu.
Mereka yang meninggal antara lain Nurul Huda, warga Desa Maesan, Kecamatan Mojo. Yang bersangkutan meninggal dunia saat menjalankan Sa'i di Mekkah. Sementara dua lainnya meninggal dunia saat perawatan rumah sakit di Arab Saudi yakni Siti Mutoriyah, warga Dusun Kweden, Desa Karangrejo, Kecamatan Ngasem dan Mohammad Sodiq warga Desa Jatirejo, Kecamatan Banyakan.
"Siti meninggal dunia akibat mengalami gangguan paru-paru, sedangkan Sodiq mengalami serangan jantung," kata dia.
Paulo juga mengatakan anggota jemaah yang sudah meninggal dunia itu juga telah menjalani semua rukun haji. Jenazah ketiganya yang tergabung dalam kloter 36, 37, dan 38 tersebut langsung dimakamkan di Tanah Suci setelah dishalatkan.
Lebih lanjut, ia mengatakan Kementerian Agama juga akan berupaya memfasilitasi proses pengurusan asuransi kematian yang dikehendaki oleh keluarga almarhum dan almarhumah. Hal ini dilakukan setelah jemaah haji seluruhnya selesai dan kembali ke Kabupaten Kediri.
Sesuai dengan jadwal, rombongan akan tiba kembali pada 28 Agustus 2019. Kementerian Agama Kabupaten Kediri juga sudah koordinasi dengan berbagai pihak untuk persiapan kedatangan jemaah di antaranya proses penjemputan hingga dibawa kembali ke Kabupaten Kediri.
Saat pemberangkatan jemaah, Pemerintah Kabupaten Kediri menyediakan 22 armada bus untuk mengangkut mereka. Secara total jemaah asal Kabupaten Kediri yang berangkat adalah 1.158 orang yang terbagi dalam tiga kloter, yakni kloter 36, 37 serta 38.
Sebelum keberangkatan, tiga orang calon haji asal Kabupaten Kediri gagal berangkat pada tahun ini, sehingga diganti dengan yang lainnya. Ketiga calon haji itu adalah Siti Ulfah (57), warga Desa Klampisan, Kecamatan Kandangan. Ia gagal berangkat tahun ini karena sakit.
Sementara, dua jamaah yang meninggal dunia adalah Jaitun (64), Warga Dusun/Desa Titik, Kecamatan Semen dan M Muhaimin (79), warga Desa Manyaran, Kecamatan Banyakan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Bagian Humas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri Paulo Jose Ximenes mengatakan anggota jemaah yang meninggal itu mayoritas mengalami sakit. Mereka sudah mendapatkan perawatan tim medis, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan.
"Setelah menerima kabar duka ini, kami langsung memberitahu pihak keluarga di rumah, serta menyampaikan rasa bela sungkawa," katanya di Kediri, Rabu.
Mereka yang meninggal antara lain Nurul Huda, warga Desa Maesan, Kecamatan Mojo. Yang bersangkutan meninggal dunia saat menjalankan Sa'i di Mekkah. Sementara dua lainnya meninggal dunia saat perawatan rumah sakit di Arab Saudi yakni Siti Mutoriyah, warga Dusun Kweden, Desa Karangrejo, Kecamatan Ngasem dan Mohammad Sodiq warga Desa Jatirejo, Kecamatan Banyakan.
"Siti meninggal dunia akibat mengalami gangguan paru-paru, sedangkan Sodiq mengalami serangan jantung," kata dia.
Paulo juga mengatakan anggota jemaah yang sudah meninggal dunia itu juga telah menjalani semua rukun haji. Jenazah ketiganya yang tergabung dalam kloter 36, 37, dan 38 tersebut langsung dimakamkan di Tanah Suci setelah dishalatkan.
Lebih lanjut, ia mengatakan Kementerian Agama juga akan berupaya memfasilitasi proses pengurusan asuransi kematian yang dikehendaki oleh keluarga almarhum dan almarhumah. Hal ini dilakukan setelah jemaah haji seluruhnya selesai dan kembali ke Kabupaten Kediri.
Sesuai dengan jadwal, rombongan akan tiba kembali pada 28 Agustus 2019. Kementerian Agama Kabupaten Kediri juga sudah koordinasi dengan berbagai pihak untuk persiapan kedatangan jemaah di antaranya proses penjemputan hingga dibawa kembali ke Kabupaten Kediri.
Saat pemberangkatan jemaah, Pemerintah Kabupaten Kediri menyediakan 22 armada bus untuk mengangkut mereka. Secara total jemaah asal Kabupaten Kediri yang berangkat adalah 1.158 orang yang terbagi dalam tiga kloter, yakni kloter 36, 37 serta 38.
Sebelum keberangkatan, tiga orang calon haji asal Kabupaten Kediri gagal berangkat pada tahun ini, sehingga diganti dengan yang lainnya. Ketiga calon haji itu adalah Siti Ulfah (57), warga Desa Klampisan, Kecamatan Kandangan. Ia gagal berangkat tahun ini karena sakit.
Sementara, dua jamaah yang meninggal dunia adalah Jaitun (64), Warga Dusun/Desa Titik, Kecamatan Semen dan M Muhaimin (79), warga Desa Manyaran, Kecamatan Banyakan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019