Sebanyak 34 orang anggota jamaah haji yang terdata berasal dari Debarkasi Surabaya meninggal dunia selama proses menjalankan ibadah haji di Tanah Suci, menurut catatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) setempat.

Kepala Bidang Kesehatan PPIH Debarkasi Surabaya Muhammad Budi Hidayat memastikan jumlah anggota jamaah yang meninggal dunia di Tanah Suci tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan dengan penyelenggaraan ibadah haji tahun lalu. 

"Jumlah 34 orang dari keseluruhan kloter di Debarkasi Surabaya yang dilaporkan meninggal dunia itu terdata sampai hari ini. Mudah-mudahan tidak bertambah lagi," katanya kepada wartawan di sela penyambutan kedatangan jamaah haji kelompok terbang (Kloter) 1 di Asrama Haji Debarkasi Surabaya, Minggu.

Selain itu, dia mengungkapkan, terdapat seorang haji asal Magetan, Jawa Timur, yang seharusnya hari ini tiba di Tanah Air bersama rombongan Kloter 1 Debarkasi Surabaya, masih dirawat di salah satu rumah sakit Arab Saudi karena sakit yang dinyatakan berisiko tinggi.  

"Penyakitnya gangguan pembuluh darah di otak. Kepulangannya tertunda karena harus mendapat perawatan medis. Nanti kalau sudah dinyatakan pulih bisa menyusul pulang ke Tanah Air bersama kloter yang lain," ujarnya.

PPIH Surabaya memulai proses debarkasi hari ini, yang diawali dengan kedatangan kloter 1, 2 dan 3. Selanjutnya akan tiba secara bergelombang setiap hari tiga kloter, dengan masing-masing kloter terdiri dari rombongan yang berjumlah 450 orang, hingga terakhir kloter 85 dijadwalkan tiba pada tanggal 15 September mendatang. 

Seluruhnya terhitung mulai kloter 1 hingga terakhir 85, PPIH Surabaya melayani proses debarkasi berjumlah 38.150 orang yang berasal dari Provinsi Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Timur. Terbanyak dari Jawa Timur berjumlah 35.076 orang, serta dari Bali 1.054 orang dan Nusa Tenggara Timur 965 orang. 

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019