Tim Kembar Siam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Soetomo Surabaya memaparkan kemungkinan kesulitan saat operasi pemisahan kembar siam dempet dada dan perut (thoracoabdomino phagus) asal Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Azila dan Aqila pada Rabu (14/8/2019).

Ketua Tim Kembar Siam RSUD Dokter Soetomo dr Agus Harianto di Surabaya mengatakan kemungkinan masalah yang terjadi pada saat operasi pemisahan yang berjalan 12 jam itu adalah penutupan dinding dada yang sangat luas.

"Operasi akan dilakukan oleh 70 dokter. Semuanya sudah siap, pasien juga sudah siap," kata Agus.

Dokter spesialis bedah toraks, dr Heroe Soebroto mengungkapkan dengan usia 18 bulan berat kedua anak masing-masing sekitar 10 kilogram terdapat kesulitan pada dinding dada yang tidak lunak.

Dengan kondisi itu, dia menjelaskan perlengkapan operasi yang digunakan akan lebih kompleks yakni bisa memakai gunting atau gergaji tergantung kondisi rill.

"Selaput jantungnya kami curigai hanya satu. Sehingga harus mengantisipasi apakah bisa dibagi dua atau memasang Fasia yang diambil dari paha bayi," katanya.

"Nanti akan kami putuskan di meja operasi. Karena kadang fakta di lapangan tidak sesuai dengan prediksi kami. Kami telah menyiapkan skenario-skenario yang ada," ujarnya, menambahkan.

Sementara itu ayah bayi kembar siam, Jayasri menuturkan, dia dan keluarganya hanya pasrah serta menyerahkan semuanya ke tim dokter RSUD Dokter Soetomo.

"Saya dan istri sudah mulai capek dan kewalahan, makanya nanti ada keluarga yang datang untuk membantu berjaga di rumah sakit juga," ujarnya.

Dia berharap operasi akan berhasil sehingga kedua anaknya bisa menjalani kehidupan normal layaknya anak lainnya.(*)

Video Oleh Willy Irawan 
 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019