TNI mengangkat budaya dan nilai kearifan lokal dengan menggelar acara makan 3.000 bungkus nasi gegok serta atraksi pencak silat dalam seremoni penutupan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-105 di Lapangan Suren Lor, Trenggalek, Jawa Timur, Kamis.

Ditutup langsung oleh Panglima Kodam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi P, satgas TMMD ke-105 Trenggalek menyuguhkan 3.000 nasi gegok gratis untuk dimakan bersama.

Nasi gegok gratis itu diberikan cuma-cuma sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat atas selesainya pelaksanaan TMMD di Trenggalek, mulai 11 Juli hingga awal pertengahan Agustus.

"Dalam penutupan ini kita ingin kita angkat budaya kearifan lokal, sedangkan yang terkenal di Bendungan adalah Nasi Gegok," kata Komandan Satgas TMMD 105 Trenggalek Letkol Inf. Dodik Novianto.

Suguhan nasi gegok tak hanya dinikmati para satgas yang terlibat dari awal sampai berakhirnya kegiatan TMMD, namun juga mengajak makan bersama seluruh anggota satgas, TNI-POLRI, pemerintah dan masyarakat yang ada dalam kegiatan penutupan ini," kata Letkol Dodik.

Selain hidangan nasi gegok, Satgas TMMD juga menyuguhkan atraksi pencak silat dari beberapa perguruan silat di Trenggalek.

Kurang lebih ada 200 orang pesilat ikut dalam atraksi ini.

"Kita ingin menghilangkan kesan, bahwasanya pencak silat itu sering dan identik dengan tawuran antar perguruan. Makanya pada acara ini kami gabungkan supaya memiliki kebersamaan," jelasnya.

Komandan kodim ini juga menyaranlan kepada Bupati Trenggalek untuk menggelar atraksi yang sama dalam kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun Trenggalek, nanti sehingga kebersamaan antar perguruan silat dapat terjaga.

Terakhir juga ada penampilan kesenian jaranan khas Trenggalek yang ikut memeriahkan upacara penutupan TMMD tersebut.

Dikonfirmasi terpisah, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyambut gembira pelaksanakan TMMD 105 di Kabupaten Trenggalek rampung 100 persen.

"Alhamdulillah terimakasih kepada seluruh satgas TMMD apa yang kita rencanakan dalam pembukaan TMMD telah selesai dilaksanakan secara keseluruhan," katanya.

Namun pelaksanaan TMMD di Trenggalek tidak semulus yang dibayangkan, karena Satgas TMMD dihadapkan dengan medan yang menantang dan kesulitan air, sehingga menyebabkan mobilisasi logistik yang cukup sulit.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019