Untuk kesekian kalinya Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menggelar Kontes Ternak Sapi sebagai bentuk apresiasi dan motivasi kepada peternak sapi serta ajang ini dapat mendongkrak harga jual sapi jelang Hari Raya Idul Adha 2019.

Pada tahun anggaran 2019, Kontes Ternak Sapi digelar Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pemkab Situbondo di Alun-Alun Besuki, Situbondo, sejak tanggal 5 hingga 7 Agustus 2019.

"Kontes ini dilaksanakan oleh pemerintah, yang pertama untuk memotivasi peternak agar terus bersemangat budi daya ternak sapi," kata Bupati Situbondo Dadang Wigiarto saat menghadiri gelaran Kontes Ternak Sapi di Situbondo, Rabu.

Kontes ternak sapi ini digelar juga bertujuan sebagai ajang pameran sapi-sapi peternak yang tersebar di 17 kecamatan di Kabupaten Situbondo, sekaligus pesta tahunan bagi peternak sapi.

"Tantangannya ke depan, peternak akan terus didorong modernisasi dan mengikuti perkembangan. Baik pemanfaatan teknologi digital," katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Situbondo, Muhammad Hasanuddin mengatakan jumlah peserta kontes ternak sapi dan kambing sebanyak sekitar 270 ekor.

"Kegiatan ini digelar selama tiga hari sejak 5 hingga 7 Agustus 2019. Hari pertama kontes ternak kambing dan hari kedua kontes sapi, dan hari ini juga digelar fashion ternak sapi," ujarnya.

Kontes Ternak Sapi ini meliputi berbagai kategori, lomba pedet betina peranakan ongole (PO), calon induk PO, induk PO dan pejantan PO, pedet betina hasil inseminasi buatan (IB), calon induk hasil IB, induk hasil IB, calon kreman hasil IB, kreman hasil IB dan kategori ekstrem.

"Kontes kali ini selain diikuti oleh seluruh peternak dari setiap kecamatan di Situbondo, kami juga mengundang peternak dari kabupaten tetangga, seperti Lumajang, Bondowoso hingga Bojonegoro," paparnya.

Ia menjelaskan, untuk penilaian kuantitatif ternak yang dilombakan meliputi pengukuran dan penimbangan bobot ternak dan para juri juga akan melakukan penilaian kualitatif di antaranya tentang keserasian postur ternak baik dari depan samping hingga bagian bodi belakang juga menjadi penilaian.

"Sedangkan lomba fashion ternak sapi ini juga dinilai dari busana yang dikenakan sapi-sapi peternak, dan saat berjalan mengelilingi lapangan," kata Hasanudin. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019